Insiden kecelakaan maut truk di Kilo 10 jalar trans Manokwari-Pegaf, tepatnya Kampung Duwebey, Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, pada Rabu (13/4/2022) sekira pukul 04.00 WIT, menewaskan 18 orang.
Kecelakaan di Manokwari Papua Barat yang tewaskan 18 orang
Diketahui, korban meninggal mayoritas warga Nusa Tenggara Timur (NTT) di Manokwari, Papua Barat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, warga NTT yang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut di antaranya:
1. Andre (sopir truk), asal : Atambua ( NTT )
2. Servasius Lelok, asal : Atambua (NTT)
3. Alexander Mauk Butak, asal: Atambua (NTT)
4. Ardianus Kin, asal :Atambua (NTT)
5. Linda
6. Paulus, asal : Atambua (NTT)
7. Istin Nahak (Balita), asal : Atambua (NTT)
8. Hengki Boymau, asal : Atambua (NTT),l
9.Santus, asal : Atambua (NTT)
10. Stevanus Malik, asal : Atambua (NTT)
11.Edmon Aliando, asal: Atambua (NTT)
12. Bernadus. A Nahak
13. Yohanes A. Tomauk, asal: Atambua (NTT)
14. Vincensius K. Nahak, asal : Atambua (NTT)
15. Gregorius Kefi, asal : Atambua (NTT)
Sementara terdapat tiga nama yang meninggal dunia belum teridentifikasi identitasnya.
Kapolres Manokwari, AKBP Parasian Herman Gultom, mengatakan kecelakaan terjadi sekitar pukul 04.00 WIT melibatkan satu unit truk yang mengangkut 29 orang serta material kayu dan material kendaraan bermotor.
Ketua Flobamora Papua Barat, Clinton Tallo saat dikonfirmasi mengimbau kepada pihak keluarga korban agar tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian dalam hal ini Polres Manokwari.
“Saya minta agar semua pihak tetap tenang dan menyerahkan kepada pihak kepolisian,” ujarnya.
Ia melanjutkan, warga NTT yang tewas tersebut merupakan pendulang emas, yang didatangkan oleh salah satu pemilik usaha emas di Manokwari.
“Jadi ini didatangkan oleh salah satu bos yang mempunyai usaha emas. Dan dari hasil komunikasi pihaknya siap bertanggung jawab untuk memulangkan mereka ke kampung halamannya di NTT,'” tutupnya.