Lebih dari 101 Guru Musik dan Murid Tinggalkan Afghanistan Karena Dihantui Taliban

Lebih dari 101 Guru Musik dan Murid Tinggalkan Afghanistan Karena Dihantui Taliban


Dilansir kantor berita AFP, Selasa (5/10/2021), pendiri dan kepala Institut Musik Nasional Afghanistan, Ahmad Sarmast mengatakan, ketakutan akan tindakan keras Taliban terhadap musik telah membuat sebanyak 101 anggota institut musik terkemuka Afghanistan itu angkat kaki.

Sarmast mengatakan, mereka mendarat di Doha, Qatar pada Minggu (3/10) malam waktu setempat. Setengah dari mereka yang terdiri dari perempuan dewas dan gadi-gadis berencana terbang ke Portugal dengan dukungan pemerintah di sana, ujar Sarmast yang kini tinggal di Australia. Meski sempat meragukan keberhasilan operasi tersebut hingga detik-detik terakhir.

Namun, dengan bantuan dari kedutaan Qatar di Kabul, mereka yang dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil telah diangkut ke bandara Kabul. Dalam rintangan pertama, anggota Taliban yang berjaga di bandara Kabul mempertanyakan visa mereka. Namun, pejabat kedutaan Qatar berhasil menyelesaikan masalah tersebut.

Ketika penerbangan akhirnya bisa dilakukan, Sarmast mengaku diliputi emosi. "Saat itu banyak air mata. Saya menangis tanpa henti. Keluarga saya menangis bersama saya. Itu adalah momen paling bahagia sepanjang hidup saya," ujarnya.

Pendiri institut tersebut mengatakan telah menjalani berbagai momen yang tak terlupakan bersama para muridnya termasuk tur konser internasional.

"Tetapi perasaan dan kebahagiaan ketika saya mendengar bahwa pesawat mereka lepas landas sangat sulit untuk digambarkan," katanya.