Pada hari Sabtu 2 April 2022 lalu, diperingati sebagai Hari Autis Sedunia. Peringatan itu bertujuan agar masyarakat memiliki kesadaran untuk memahami, menerima dan mendukung orang gejala autism, agar mengoptimalkan potensi diri mereka.
Anak Autisme Jangan Dikucilkan, Justru Harus Mendapat Bimbingan dari Keluarga , (Foto: Getty Image/CDC)
Apa itu autis?
Melansir dari laman Kesehatan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dikutip Senin (4/4/2022), Autis atau autism spectrum disorder (ASD) adalah gangguan perkembangan yang disebabkan oleh gangguan perkembangan otak. Autis bisa muncul dari kondisi genetik, namun banyak pula kasus yang tidak diketahui penyebabnya.
Penderita autis biasanya memiliki perilaku, cara berkomunikasi, dan belajar yang berbeda dari kebanyakan orang. Kemampuan ini tentu berbeda-beda. Ada orang dengan autisme yang harus dibantu dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, ada pula yang tidak membutuhkan bantuan orang lain.
Gejala autisme
Autis biasanya akan dimulai sebelum usia 3 tahun dan gejalanya bertahan seumur hidup. Beberapa anak mungkin menunjukkan gejala autis sebelum berusia 12 bulan. Namun, ada pula anak yang mencapai tumbuh kembang tertentu hingga usia 24 bulan, lalu berhenti berkembang.
Gejala utama anak dengan autis adalah kesulitan berkomunikasi dengan sekitar dan memiliki cara yang berbeda dalam memberikan perhatian terhadap sesuatu. Berikut adalah gejala autism spectrum disorder:
1. Kemampuan berkomunikasi
• Menghindari kontak mata
• Tidak merespons jika namanya dipanggil hingga usia 9 bulan
• Tidak menunjukkan emosi hingga usia 9 bulan
• Tidak menunjukkan ketertarikan hingga usia 18 bulan
• Tidak peduli jika ada yang bermain bersamanya hingga usia 24 bulan
2. Perilaku berulang
• Mengulang kata atau frase yang sama
• Mudah marah jika terdapat perubahan, sekalipun perubahan yang kecil
• Harus melakukan rutinitas yang sama
• Memainkan mainan yang sama setiap saat
3. Gejala lainnya
• Kemampuan berbahasa lambat
• Kemampuan motorik lambat
• Hiperaktif
• Sulit belajar hal baru
• Epilepsi
• Reaksi emosi yang sulit ditebak
• Terlalu takut atau justru tidak takut sama sekali
Bagaimana cara mendukung penderita autisme?
Terdapat banyak cara untuk menolong dan mendukung penderita autisme untuk mengoptimalkan potensinya. Berikut adalah cara-cara yang bisa Anda lakukan:
• Mencari tahu informasi seputar autisme dan menyebarkannya kepada orang lain agar kesadaran orang akan autisme juga meningkat
• Mengikuti kampanye yang dilakukan oleh komunitas atau lembaga pendukung penderita autisme
• Berdonasi untuk penderita autis yang membutuhkan bantuan
• Jika ada penderita autisme di sekitar Anda, perlakukan mereka dengan baik tanpa mengucilkannya.
Penderita autis memerlukan perhatian dan kasih sayang dari orang sekitar, terutama keluarga. Perhatian ini akan memberi rasa nyaman dan tidak membuat dirinya stress dan marah yang pada akhirnya jiwanya akan tertekan dan sulit untuk proses penyembuhan.
