AS dan Sekutunya Pindahkan Medan Perang dari Ukraina ke Indonesia

Sikap sejumlah pemimpin yang menolak kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin dalam KTT G20 di Bali, dinilai sebagai bentuk pemindahan medan perang.

AS dan Sekutunya Pindahkan Medan Perang dari Ukraina ke Indonesia

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana. (Foto: Ist)

Wowsiap.com – Sikap sejumlah pemimpin yang menolak kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin dalam KTT G20 di Bali, dinilai sebagai bentuk pemindahan medan perang. Yakni dari Ukraina ke Indonesia.

“Karena medan perang antara Rusia dengan Amerika Serikat dan sekutunya, telah dipindahkan dari Ukraina ke Indonesia,” kata Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana di Jakarta, Sabtu (2/4).

Padahal semestinya, tidak seharusnya ego AS dan sekutunya terhadap Rusia dilampiaskan ke Indonesia. apalagi, Indonesia sudah berani mengutuk Rusia atas serangannya.

“Terlebih Indonesia berisiko untuk kehilangan sahabatnya dan dimasukkan dalam katagori negara-negara yang tidak bersahabat oleh Rusia. Indonesia masih memiliki ketergantungan dengan Rusia yang cukup signifikan,” ujarnya.

Yakni mulai dari suku cadang pesawat tempur Shukoi hingga BBM yang telah disuling. Bagi Indonesia, harapan terhadap AS dan sekutunya sangat sederhana. Yakni, jangan pindahkan konflik dengan Rusia ke Forum G20.

“Tidak seharusnya pernyataan akan hadir atau tidak, disampaikan pada saat ini. Dan digantungkan pada syarat hadir tidaknya Rusia. Biarkan semua mengalir pada saatnya,” tandas Hikmahanto.

Kemudian, Indonesia tidak ingin ditekan dalam mengundang Rusia sebagai anggota G20. Bukannya tidak mungkin, bila Indonesia mengikuti kehendak AS dan sekutunya, maka Rusia akan mendapatkan dukungan dari China dan mungkin India.

“Dua negara tersebut akan bersikap untuk tidak hadir bila Rusia dihalangi untuk hadir. Padahal, China dan India merupakan dua negara penting di G20, karena memiliki jumlah penduduk yang besar,” tegasnya.

Karenanya, AS dan sekutunya seharusnya terus mendukung Indonesia sebagai Presiden dan tuan rumah yang baik dalam pelaksanaan event G20 tahun ini. Dia menambahkan, Indonesia tidak ingin masalah geopolitik di Eropa berimbas pada pembahasan perekonomian dunia di masa mendatang.

“Terlebih dijadikan medan, untuk melanjutkan upaya menjatuhkan Putin sebagai Presiden Rusia,” tukasnya.

 

perang AS Rusia Indonesia G20