National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), yang merupakan badan ilmiah dan pengatur Amerika, telah mengklaim bahwa Bumi dibombardir oleh badai geomagnetik
Ilustrasi suar matahari (Foto: net via dna)
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), yang merupakan badan ilmiah dan pengatur Amerika, telah mengklaim bahwa Bumi dibombardir oleh badai geomagnetik tanpa henti sejak 30 Maret. Badai geomagnetik ini kemungkinan akan berlanjut hingga besok. Namun, para ilmuwan khawatir tentang suar matahari besar lainnya yang telah meletus di matahari.
Melansir dna, Suar matahari ini jauh lebih besar daripada suar matahari yang disaksikan awal pekan ini.
Menurut para ilmuwan, ini adalah suar matahari kelas X pertama yang terlihat dalam waktu yang lama. Potensi gangguan yang ditimbulkan oleh suar matahari ini dapat dipahami dari fakta bahwa segera setelah letusannya, terjadi pemadaman radio gelombang pendek sementara di Bumi.
Para ilmuwan khawatir tentang suar matahari ini karena kekuatan destruktif yang dimilikinya. Sesuai penelitian, keunggulan matahari berasal dari wilayah AR2975 yang terkenal di Matahari. Daerah ini telah membombardir Bumi dengan badai geomagnetik sepanjang minggu ini.
Peristiwa ini meningkatkan peringatan tentang potensi gangguan yang dapat disebabkan oleh suar matahari ini, NOAA telah merilis pesan peringatan yang mengatakan, “Suar X1 (R3 - Pemadaman Radio Kuat) terjadi pada 13:37 EDT (11:07 pm IST) 30 Maret , 2022. Lokasi sumber suar berasal dari kelompok bintik matahari yang kompleks secara magnetis, Wilayah 2975. Indikasi awal suar ini dikaitkan dengan ejeksi massa korona baru (CME)”
Sangat penting untuk dicatat bahwa suar matahari ini cukup kuat untuk memulai badai geomagnetik yang kuat yang dapat merusak satelit. Khususnya, ketinggian yang lebih tinggi di belahan bumi utara telah menyaksikan aurora yang bagus sepanjang minggu ini.
Berdasarkan aplikasi yang didedikasikan untuk aurora dan cuaca luar angkasa, suar matahari baru-baru ini memancarkan fluks sinar-X maksimum X1,38. Letusan besar ini menjadikannya suar matahari terkuat kedua dari seluruh siklus matahari 11 tahun ini.
Jika jilatan api matahari ini mengenai Bumi, dapat merusak sistem komunikasi dan satelit secara signifikan.
Khususnya, wilayah AR2975 tidak sejajar dengan Bumi dan karenanya sangat mungkin bahwa suar matahari tidak akan menghantam kita.