Pertumbuhan Ekonomi Lambat Tanpa Keterlibatan Swasta

Pertumbuhan ekonomi tanpa keterlibatan swasta yang besar, akan terlalu lambat progresnya.

Pertumbuhan Ekonomi Lambat Tanpa Keterlibatan Swasta

Diskusi publik bertema Menangkap Peluang Investasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/3). (Foto: Winarso)

Wowsiap.com - Pertumbuhan ekonomi tanpa keterlibatan swasta yang besar, akan terlalu lambat progresnya. Sehingga, swasta harus diberi porsi yang lebih besar lagi.

“Ini sesuai atau paralel dengan Presiden Pak Joko Widodo, yang berkali-kali meminta swasta untuk terlibat secara aktif,” kata Wakil Ketua Komisi XI DPR Fathan Subhi di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/3).

Hal itu disampaikannya dalam diskusi publik bertema Menangkap Peluang Investasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi. Menurutnya, pemberian ruang bagi swasta akan mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 7 hingga 8 persen.

“Peran swasa harus dipacu terus dan perlu dukungan politik untuk mendukung sepenuhnya peran swasta untuk terlibat secara aktif. Jadi jangan sedikit-sedikit plat merah dan plat merah,” ujarnya.

Hal itu karena APBN hanya Rp 2300 triliun. Sedangkan Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, kebangkitan ekonomi pascapandemi perlu kerja ekstra. Terutama bagaimana penguatan PDB Indonesia. 

“Indonesia adalah salah satu negara yang energi market-nya terdepan dibanding dengan negara-negara lain. Kalau kita bisa menata dan mengelola negara dengan benar, kita akan menjadi terdepan dan bisa setara dengan negara-negara lain, negara maju,” tandasnya.

Inflasi
Kendati demikian, tantangan ke depan bukan hal yang mudah. Sebab kini semua negara merasakan bagaimana untuk mengendalikan inflasi bukan hanya karena faktor komoditas.

“Juga faktor global, karena ada eskalasi Rusia-Ukraina. Dimana hal ini bisa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Kita menyaksikan perang Rusia dengan Ukraina, yang tidak akan bisa cepat diselesaikan,” tegasnya.

Dimana dampaknya sudah dirasakan di sektor energi, terutama di sektor migas. Hal itu karena negara itu merupakan produsen juga dan kontributor untuk sebagian belahan dunia.

“Ini tentu akan menjadi satu goncangan bagi ekonomi seluruh dunia dan bukan hanya Indonesia,” ucapnya. Adapun Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menganggap, diskusi tersebut sangat strategis.

“Hal ini menunjukkan bahwa Fraksi PKB selalu berinovasi dan berevolusi terus untuk menyampaikan tentang kondisi kekinian. Termasuk apa yang dilakukan ke depan dengan strateginya,” tukasnya.

pertumbuhan ekonomi swasta ruang energi