Seorang wanita Ukraina menuduh tentara Rusia yang mabuk memperkosanya setelah menerobos masuk ke rumahnya dan membunuh suaminya
Ilustrasi tentara Rusia (Foto: net)
Insiden itu terjadi pada 9 Maret di dekat desa Shevchenkove di luar ibukota Ukraina, Kyiv.
Menurut sebuah publikasi global terkemuka, yang dikutip dari dna, dua tentara Rusia dalam keadaan mabuk diduga menembak mati suaminya di halaman depan rumah mereka.
Setelah membunuhnya, mereka memasuki rumah dan memperkosanya selama berjam-jam di bawah todongan senjata ketika putranya yang berusia empat tahun disembunyikan di ruang ketel.
Pejabat di Ukraina sedang menyelidiki masalah ini.
"Saya berteriak, 'Di mana suami saya?'" katanya, menambahkan, "Kemudian saya melihat ke luar dan saya melihatnya di tanah di dekat gerbang. Pria yang lebih muda ini menodongkan pistol ke kepala saya dan berkata: 'Saya menembak suamimu. karena dia seorang Nazi'."
Dia menyuruh putranya yang berusia 4 tahun untuk bersembunyi di ruang ketel tempat mereka berlindung.
Dia mengatakan kedua tentara itu kemudian bergantian memperkosanya saat putranya menangis di kamar sebelah.
"Dia berkata 'Anda sebaiknya diam atau saya akan mendapatkan anak Anda dan menunjukkan kepadanya otak ibunya tersebar di seluruh rumah," katanya seperti dikutip oleh publikasi tersebut.
Wanita itu lebih lanjut mengatakan bahwa tentara Rusia pergi setelah memperkosanya selama berjam-jam tetapi kembali dalam waktu 20 menit dan kemudian memperkosanya lagi.
Mereka bahkan datang untuk ketiga kalinya, namun, mereka mabuk dan tertidur. Selanjutnya, korban kemudian lari ke anaknya dan kabur dari rumah.