Komet paling terang yang melintas di dekat Bumi telah melintasi orbit terjauh Matahari kehilangan inti dan koma (RIP)
Komet Leonard (C/2021 A1) yang dipotret dari Bayfordbury Observatory (Foto: Observatorium Universitas Hertfordshire)
Komet itu ditemukan oleh astronom Gregory J Leonard pada Januari 2021. Secara resmi diberi nama C/2021 A1. Sebuah komet periode panjang, Leonard datang dari sejauh 553512121590 kilometer yang membingungkan, yang merupakan aphelion atau jarak terjauh dari matahari.
Sebagai perbandingan, jaraknya adalah 3.700 kali jarak antara Bumi dan Matahari, atau disebut Satuan Astronomi (AU). Orbit komet Leonard mengelilingi matahari membutuhkan waktu 80.000 tahun. Komet itu paling dekat dengan Matahari pada 3 Januari 2022.
Saat Leonard terlihat, posisinya di langit berada di pusat galaksi NGC 4631 (dijuluki galaksi Paus).
"(Untuk) saya, komet ini dan penampakannya telah menjadi mimpi yang tak terbayangkan menjadi kenyataan," tulis Leonard dalam email ke EarthSky, dikutip dari dna, Senin (28/3/2022).
Berbicara tentang kematian komet, Leonard mengatakan, bahwa ia tidak keberatan jika faktanya komet itu mungkin telah hancur.
"Dengan orbit hiperbolik pasca-perihelion, saya pernah membayangkan komet di masa depan yang dalam menghantui tata surya lain. Sekarang dengan intinya mungkin hancur, mungkin lebih aneh lagi muncul sebagai gumpalan debu dan gas hiperbolik jika itu," katanya.