Parlemen Muda Khawatirkan Pemanasan Global

Kalangan muda banyak yang protes dengan keras akibat kebiasaan-kebiasaan kalangan tua yang menyebabkan pemanasan global.

Parlemen Muda Khawatirkan Pemanasan Global

President of Assembly IPU ke-144 Puan Maharani dalam Forum of Young Parliamentarians di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali, Rabu (23/3). (Foto: Biro Pemberitaan DPR RI)

Wowsiap.com - Kalangan muda banyak yang protes dengan keras akibat kebiasaan-kebiasaan kalangan tua yang menyebabkan pemanasan global. Karena hal itu menyangkut masa depan mereka.

“Sebagai anggota parlemen, kita harus bisa menetapkan harga untuk penggunaaan karbon. Tidak ada emisi gratis. Biar yang mengeluarkan polusi harus membayarnya,” kata anggota Parlemen Swedia J Hultberg di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali, Rabu (23/3).

Hal itu disampaikannya dalam Forum of Young Parliamentarians, dalam rangkaian perhelatan 144th Assembly of the Inter Parliamentary Union (IPU). Sementara itu, anggota Parlemen Turki Z Yildiz mengatakan, negara-negara maju harus bisa membantu negara berkembang.

“Khususnya dalam penanganan perubahan iklim. Bantuan bisa dalam bentuk dana dan teknologi. Ini harus dilakukan, agar tidak ada negara yang tertinggal dalam penanggulangan climate change,” ujar perempuan muda itu.

Adapun Delegasi Maroko meminta seluruh masyarakat muda secara bersama konsisten mengurangi emisi karbon. Karena anak-anak muda adalah korban dari orang tua. Sehingga harus menghadapi tantangan mengurangi emisi karbon.

“Untuk mengatasi masalah ini, anak-anak muda harus ambil aksi lewat gaya hidup mereka,” tandasnya. Dia juga mendorong delegasi parlemen dari negara-negara anggota IPU agar mendesak pemerintah di negaranya masing-masing.

Khususnya untuk menekan industri bahan bakar fosil. Selain itu, anggota-anggota parlemen IPU disarankan membentuk wadah khusus yang menjadi jaringan parlemen dunia.

Sehingga bisa saling memantau kebijakan negara-negara terkait masalah perubahan iklim. “Kita sebagai parlemen bisa mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam hal perubahan iklim,” tambah Delegasi Meksiko.

“IPU memandang suara pemuda harus didengar dan generasi muda harus diberi kesempatan membawa perubahan pada dunia. IPU sendiri terus mempromosikan pemberdayaan pemuda di parlemen dengan kampanye ‘I Say Yes to Youth in Parliament,” tegas Ketua DPR RI Puan Maharani, yang saat itu menjadi President of Assembly IPU ke-144.

Dikatakan, pada akhirnya generasi mudalah yang akan merasakan dampak dari perubahan iklim. Maka banyak dari anak-anak muda yang punya ide dan kemudian melakukan aksi nyata serta patut diapresiasi.

“Kita bertanggungjawab terhadap generasi muda dan generasi-generasi mendatang, untuk meninggalkan bumi yang lebih hijau, lebih sehat. Khususnya dibandingkan dengan yang kita warisi dari para pendahulu,” tukasnya.

parlemen muda IPU pemanasan global emisi