Demokrasi Seharusnya Kedepankan Semangat Kekeluargaan Ketimbang Suara Terbanyak

Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo mengatakan, dalam kerangka pengambilan keputusan, demokrasi permusyawatan seharusnya lebih mengedepankan konsensus dalam semangat kekeluargaan, ketimbang suara terbanyak. Hal itu sesuai dengan nilai-nilai Pancasila y

Demokrasi Seharusnya Kedepankan Semangat Kekeluargaan Ketimbang Suara Terbanyak

Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo mengatakan, dalam kerangka pengambilan keputusan, demokrasi permusyawatan seharusnya lebih mengedepankan konsensus dalam semangat kekeluargaan, ketimbang suara terbanyak. Hal itu sesuai dengan nilai-nilai Pancasila y

Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo dalam Focus Group Discussion MPR RI bertema Revitalisasi Lembaga MPR.
wowsiap.com – Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo mengatakan, dalam kerangka pengambilan keputusan, demokrasi permusyawatan seharusnya lebih mengedepankan konsensus dalam semangat kekeluargaan, ketimbang suara terbanyak. Hal itu sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang ditempatkan sebagai norma dasar.

“Sepatutnyalah konsensus itu dibangun berdasarkan cita hikmat-kebijaksanaan dalam permusyawaratan, bukan konsensus menang-menangan, konsensus akal-akalan, apalagi konsensus adu otot,” katanya di Media Center MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (4/10).

Hal itu disampaikannya dalam Focus Group Discussion MPR RI bertema ‘Revitalisasi Lembaga MPR.’ Menurutnya, mufakat harus diupayakan sebagai hasil dari permusyawaratan. Walaupun harus diakui, bahwa pada tingkat negara, mencapai keputusan dengan mufakat secara bulat bisa saja sulit dicapai.

“Oleh karena itu, tetap harus dimungkinkan pengambilan keputusan dengan suara terbanyak,” ujarnya. Sehingga muncul pertanyaan, apakah lembaga perwakilan saat ini sudah merepresentasikan segenap komponen yang ada dalam masyarakat sebagai lembaga perwakilan yang inklusif.

Dikatakan, lembaga perwakilan dewasa ini pada umumnya mewakili rakyat melalui partai politik, yang dalam literatur dinamakan perwakilan yang bersifat politik. Azas perwakilan politik telah menjadi sangat umum.

“Akan tetapi ada beberapa kalangan yang merasa bahwa partai politik dan perwakilan yang berdasarkan kesatuankesatuan politik semata-mata. Sehingga telah mengabaikan kepentingan-kepentingan dan kekuatan-kekuatan lain yang ada di dalam masyarakat,” tandasnya.