Wacana Penundaan Pemilu Tak Bermanfaat

Wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden, dinilai tidak bermanfaaf dan menguras energi rakyat.

Wacana Penundaan Pemilu Tak Bermanfaat

Anggota DPD RI Fahira Idris. (Foto: Biro Protokol, Humas dan Media DPD RI)

Wowsiap.com - Wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden, dinilai tak bermanfaat dan menguras energi rakyat. Wacana yang diusung para elit politik tersebut juga tidak mengindahkan situasi rakyat.

“Dimana saat ini rakyat sedang mengumpulkan energi untuk bangkit, akibat dua tahun dihantam pandemi,” kata anggota DPD RI Fahira Idris, Selasa, (15/3). Seharusnya, kata dia, saat ini energi semua elemen bangsa difokuskan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Dan bukan soal-soal lain yang kontraproduktif serta tidak ada hubungannya sama sekali dengan perbaikan kesejahteraan rakyat. Sehingga, wacana penundaan Pemilu 2024 sebagai konsekuensi dari keinginan para elite politik untuk memperpanjang masa jabatan presiden yang saat ini menguasai perbincangan publik, sama sekali tidak ada manfaatnya.

“Wacana tersebut tak bermanfaat untuk mempercepat kebangkitan bangsa, yang semua bidang kehidupannya melemah akibat hantaman pandemi. Ekonomi kita masih gonjang ganjing, kini ditambah gonjang ganjing politik,” ujarnya.

Sehingga, saat ini situasi benar-benar situasi tidak baik bagi bangsa. Indonesia juga akan susah pulih jika para elit terus melempar wacana yang melahirkan polemik dan polarisasi di tengah masyarakat.

“Wacana penundaan pemilu kuras energi bangsa, lebih baik dihentikan. Saat ini seharusnya para pengambil kebijakan dan para pemilik kekuasaan di negeri ini menyatukan masyarakat dengan wacana-wacana yang produktif,” tandasnya.

Sehingga bisa berguna bagi kebangkitan ekonomi. Rakyat juga akan lelah kalau terus menerus harus berpindah dari satu polemik ke polemik lain. Terlebih di saat yang bersamaan, persoalan besar sedang menghadang bangsa ini.

“Yaitu membangkitkan ekonomi rakyat dari keterpurukan akibat pandemi dan kelangkaan minyak goreng serta ancaman kenaikan komoditas pangan akibat situasi global. Sebelumnya, energi bangsa juga terkuras akibat polemik Ibu Kota Negara,” sesalnya.

wacana penundaan pemilu energi bangsa