Dituduh Radikal, Masuk 180  Pendakwah Dilarang, UAS: Radikal Itu yang Buat Ibu-Ibu Kesulitan Cari Minyak Goreng

Baru-baru ini ummat Islam tercengang, ketika penceramah kondang, Ustaz Adul Somad masuk daftar 180 penceramah yang dilarang berdakwah, karena terindikasi faham radikal. Sang Ustaz buka suara, dirinya tak pernah menolak Pancasila.

Dituduh Radikal, Masuk 180  Pendakwah Dilarang, UAS: Radikal Itu yang Buat Ibu-Ibu Kesulitan Cari Minyak Goreng

Ustaz Abdul Somad Salah Satu Penceramah Dituduh Radikal, (Foto: Tampilan Layar Youtube)

Wowsiap.com – Baru-baru ini ummat Islam tercengang, ketika penceramah kondang, Ustaz Adul Somad masuk daftar 180 penceramah yang dilarang berdakwah, karena terindikasi faham radikal. Sang Ustaz buka suara, dirinya tak pernah menolak Pancasila.

Ustaz Abdul Somad (UAS) buka suara Ketika dirinya dimasukan dalam penceramah yang dilarang berdakwah di instansi pemerintah. Peraih gelar doctor dari Universitas Al Azhar, Cairo Mesir ini mengatakan, kriteria radikal itu apa?. Meski begitu UAS menyikapi tenang, merasa tak terpengaruh dengan label radikal yang disematkan padanya.

Menurut UAS publik harus memastikan apakah daftar yang muncul itu dibuat secara resmi, hoaks atau bukan. 
Terlebih lagi, Kementerian Agama (Kemenag) maupun BNPT  telah membantah sebagai pihak yang mengeluarkan daftar 180 ulama yang dianggap radikal tersebut.

Dalam kesempatan itu, UAS turut menanggapi imbauan Presiden Jokowi kepada para Istri TNI-Polri agar tidak mengundang penceramah radikal. Kata dia, ibu-ibu yang mengajak ke masjid atau berkumpul mendengarkan ceramah bukanlah orang radikal.

Yang radikal itu menurut Ustaz Abdul Somad yaitu, para ibu-ibu yang jadi korban kesulitan mencari minyak goreng dan tahu-tempe hingga rela mengantre panjang hingga berkilo-kilo meter.

“Kalau orang mengajak ke masjid, ceramah, bicara tentang keadilan, itu tidak radikal,” tegasnya dalam video yang tayang di YouTube Karni Ilyas Club, dikutip Jumat (11/3/2022) 

“Radikal itu adalah kalau ibu-ibu kesulitan mencari minyak goreng dan tahu tempe, itu radikal loh!” tandasnya tampak bercanda.

UAS pun mewanti-wanti agar masyarakat selalu diberikan pemahaman tentang berita-berita hoax. Ditambah saat ini teknologi membuat masyarakat bisa lebih mudah menyebarkan informasi tanpa tahu kebenarannya.

Lebih lanjut, UAS mengaku bahwa ia sama sekali belum pernah melihat atau bertemu dengan ulama yang menentang atau menolak Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.

Menurutnya, sejauh ini semua rekan atau kawan-kawannya sesama ulama tidak pernah ada yang memiliki pemikiran untuk menolak Pancasila. Makanya UAS meminta, jangan mudah menuduh seseorang itu radikal, pastikan dulu berita itu hoaks atau benar, jangan sampai masyarakat diberi berita tak benar lalu menelannya mentah-mentah.

Ustaz Adul Somad terindikasi faham radikal tak terpengaruh dengan label radikal mendengarkan ceramah bukanlah orang radikal jangan mudah menuduh seseorang itu radikal