Yang Dilakukan Rusia Bisa Ditiru oleh China

Mantan Duta Besar RI untuk China Imron Cotan menilai, apa yang dilakukan oleh Rusia adalah might is right. Dimana yang kuat dapat memonopoli kebenaran.

Yang Dilakukan Rusia Bisa Ditiru oleh China

Tangkapan layar mantan Duta Besar RI untuk China Imron Cotan. (Foto: Susilo)

Wowsiap.com - Mantan Duta Besar RI untuk China Imron Cotan menilai, apa yang dilakukan oleh Rusia adalah might is right. Dimana yang kuat dapat memonopoli kebenaran. Hal ini bisa jadi ditiru oleh China, karena tidak ada hukuman dari komunitas internasional.

“Contohnya saat China secara diam-diam mengambil pulau-pulau kecil yang terletak di perbatasan Vietnam dengan Filipina di Laut China Selatan,” katanya dalam diskusi Gelora Talk bertema Perang Rusia vs Ukraina: Apa Dampaknya pada Peta Geopolitik Indonesia, Rabu (2/3).

Dalam kasus serangan ke Ukraina, juga tidak ada sanksi yang dapat menghentikan Rusia. Karenanya, dia juga tidak yakin Indonesia sebagai middle power bisa memberikan solusi atas konflik Rusia dan Ukraina. 

“Kecuali kedua belah pihak bisa menerima, maka Indonesia bisa menjadi tuan rumah bagi negara yang berkonflik dan menawarkan solusi. Apa yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina juga merupakan peringatan bagi China,” ungkap mantan Dubes RI untuk Australia tersebut.

Sedangkan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menyayangkan sikap Kementerian Luar Negeri RI, yang justru ikut menghakimi Rusia atas tindakannya.

“Sehingga, terjadi inkonsistensi antara pernyataan Kemlu dengan Presiden Joko Widodo. Saya berharap Indonesia bisa menjadi solusi bagi konflik Rusia - Ukraina. Sebab, tidak boleh ada rakyat sipil Ukraina yang menderita akibat perang," tuturnya.

Kemudian, kata dia, dorong agar kedua negara yang bertikai bisa menyelesaikannya dengan cara-cara damai dan Indonesia bisa menjafi fasilitator. Namun bila Indonesia - seperti sikap Kemlu - sudah mengatakan bahwa serangan Rusia tidak dapat diterima, maka Indonesia sudah berpihak.

Sedangkan mantan Dubes RI untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi mengatakan, negara tersebut sebenarnya bukanlah sebuah ancaman. Baik dari sisi penduduk maupun sumber dayanya. Hanya saja Rusia masih menganggap bahwa Ukraina masih menjadi bagian dari imperiumnya.

“Sehingga, Rusia menabrak semua rambu yang ada, meskipun Ukraina sudah sejak lama ingin merdeka. Bahkan sejak masa Tsar berkuasa," ucapnya.
 

Rusia Ukraina adidaya solusi China Indonesia