Dokter dan wanita kehilangan tanda-tanda vital kanker ovarium dan mengurangi tingkat kelangsungan hidup. Sekitar 7.500 wanita di Inggris didiagnosis menderita kanker ovarium setiap tahun, tapi banyak kasus diketahui lebih awal.
Ilustrasi Penderita Kanker Ovarium, (Foto: Getty/The Sun)
Sebuah survei oleh Target Ovarian Cancer menemukan setidaknya dua pertiga wanita tidak mengetahui gejala seperti kembung, sakit perut, merasa kenyang atau sering ke toilet. Badan amal itu mengatakan, dokter tidak merujuk pasien cukup awal karena gejalanya terlalu samar atau mirip dengan masalah perut. Ini memperingatkan perempuan "digagalkan oleh krisis kesadaran".
Chief executive Annwen Jones berkata: “Mengetahui gejalanya sangat penting untuk semua orang. Kita perlu membuat kampanye gejala besar yang didukung pemerintah menjadi kenyataan. Jika kita melakukan ini, lebih sedikit orang yang akan terlambat didiagnosis, lebih sedikit yang membutuhkan perawatan invasif, dan pada akhirnya, lebih sedikit yang akan mati sia-sia karena kanker ovarium.
Sebuah survei terhadap 1.000 wanita menemukan hanya satu dari lima (21 persen) yang tahu kembung adalah kemungkinan tanda tumor. Dua pertiga (68 persen) tidak tahu nyeri di perut adalah tandanya. 97 persen lainnya tidak menyadari bahwa selalu merasa kenyang adalah tanda bahaya. Dan 99 persen tidak akan berpikir bahwa buang air kecil lebih sering bisa menjadi penyakit.
Survei tersebut juga menemukan semakin banyak wanita – 40 persen dibandingkan dengan 31 persen pada tahun 2016 – salah percaya bahwa tes smear serviks memeriksa penyakit, tetapi mereka sebenarnya mencari kanker serviks.
Laporan itu muncul ketika NHS sangat membutuhkan orang-orang dengan kemungkinan gejala kanker untuk maju dengan ribuan orang yang tidak terdiagnosis selama pandemi.
Dr Victoria Barber, seorang GP di Northamptonshire, mengatakan: “Gejala memang muncul sejak dini pada kanker ovarium, dan dokter Anda ingin mendengar dari Anda jika Anda mengalami salah satu dari mereka.
“Sangat penting bahwa dokter memiliki pengetahuan tentang kanker ovarium dan tahu bagaimana memberi tahu pasien yang memiliki masalah,” sebagaimana dilansir laman The Sun, Rabu (23/2/2022)
