KLHK: Akibat Aktivitas Manusia, Sekitar 25 Ribu Bekantan Kalimantan Terancam Punah

Ada sekitar 25.000 ekor monyet Bekantan endemic Kalimatan yang tersebar di lima provinsi Pulau Kalimantan hingga Sabah, Malaysia, populasinya terancam punah akibat berbagai aktivitas manusia. 

KLHK: Akibat Aktivitas Manusia, Sekitar 25 Ribu Bekantan Kalimantan Terancam Punah

Monyet Bekantan Endemik Kalimantan, (Foto: Pixabay)

Wowsiap.com – Ada sekitar 25.000 ekor monyet Bekantan endemic Kalimatan yang tersebar di lima provinsi Pulau Kalimantan hingga Sabah, Malaysia, populasinya terancam punah akibat berbagai aktivitas manusia. 

"Selain karena perburuan, satwa ini menjadi langka karena kerusakan habitat akibat berbagai aktivitas yang tidak ramah lingkungan," ujar Tri Atmoko, peneliti satwa di Balai Penerapan Standar Instrumen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senin (21/2/2022).

Ciri khas dari monyet endemik Kalimantan ini berwarna kemerahan. Ukuran tubuh jantan dan betina pun berbeda, monyet jantan tumbuh mencapai 75 dengan berat hingga 24 kg. Sedangkan monyet betina tumbuh mencapai 60 cm dengan berat hingga 12 kg.

Ciri khas lain dari monyet bekantan adalah perutnya yang besar atau buncit akibat konsumsi makanan yang tidak seimbang. Selain memakan buah-buahan, monyet belanda ini juga memakan biji-bijian dan dedaunan yang menghasilkan banyak gas pencernaan.

Aktivitas yang tidak ramah lingkungan itu, seperti pertambangan, pembukaan area perkebunan skala luas yang mengubah kawasan hutan menjadi non-hutan, sehingga keberadaan satwa endemik ini tertekan dan terancam punah.

Jumlah bekantan yang sekitar 25.000 ekor tersebut sepertinya banyak, namun jika dilihat dari luas Pulau Kalimantan yang mencapai 743.330 kilometer persegi dan terdiri atas berbagai kabupaten/kota, lima provinsi, bahkan hingga Sabah, tentu jumlah ini tergolong kecil.

Lebih lanjut, dia mengatakan bekantan hidupnya di hutan-hutan dan cenderung di pepohonan di tepi sungai, sedangkan masyarakat di Pulau Kalimantan masih banyak menggunakan jalur transportasi sungai untuk mencapai pedalaman.

"Kawasan sungai itu mudah dijangkau oleh masyarakat dalam menggunakan transportasi air, bahkan ada yang membuka hutan melalui jalur sungai, sehingga habitat Bekantan menjadi rusak, bahkan banyak yang hilang," ucap Tri Atmoko.

Satwa endemik Kalimantan lain yang juga terancam punah adalah orangutan. Saat ini populasi orangutan di seluruh Kalimantan sekitar 57.000 ekor. Sama dengan bekantan, ancaman kepunahan satwa ini juga akibat pembukaan lahan tidak ramah lingkungan dan perburuan.

"Satwa endemik dan langka di Kalimantan yang paling terancam ada dua, yakni orang utan dan bekantan. Status untuk orang utan Kalimantan adalah kritis mengalami kepunahan, sedangkan status bekantan adalah bahaya di ambang kepunahan," katanya.

Bekantan Kalimatan perutnya yang besar atau buncit akibat konsumsi makanan satwa endemik ini tertekan dan terancam punah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)