Dibutuhkan Diplomasi Tingkat Tinggi untuk Selesaian Persoalan Umrah dan Haji

Diplomasi tingkat tinggi antara pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi dinilai akan menyelesaikan masalah. Sehingga, jamaah umrah dan haji asal Indonesia diizinkan masuk ke Arab Saudi.

Dibutuhkan Diplomasi Tingkat Tinggi untuk Selesaian Persoalan Umrah dan Haji

Diplomasi tingkat tinggi antara pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi dinilai akan menyelesaikan masalah. Sehingga, jamaah umrah dan haji asal Indonesia diizinkan masuk ke Arab Saudi.

Diskusi Dialektika Demokrasi ‘Arab Saudi Sudah Izinkan Umrah, Kenapa Indonesia Belum?’ (Foto: Koordinatoriat Wartawan Parlemen/Winarso)
wowsiap.com - Diplomasi tingkat tinggi antara pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi dinilai akan menyelesaikan masalah. Sehingga, jamaah umrah dan haji asal Indonesia diizinkan masuk ke Arab Saudi.

“Pemerintah perlu melakukan lobi yang lebih serius dan lobi tingkat tinggi. Sekaligus untuk membenahi dan meningkatkan kualitas pemeriksaan kesehatan di Indonesia,” kata Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid di Media Center DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (30/9).

Hal itu disampaikannya dalam diskusi Dialektika Demokrasi ‘Arab Saudi Sudah Izinkan Umrah, Kenapa Indonesia Belum?’ Menurutnya, diplomasi tingkat tinggi sangat diperlukan, supaya ketika nanti jamaah umroh asal Indonesia diizinkan, tidak ada lagi yang dipulangkan.

“Selain itu, supaya beragam hal yang masih menjadi menjadi tandatanya, bisa dikomunikasikan secara langsung oleh pengambil keputusan melalui lobi tingkat tinggi tersebut,” ujarnya.

Sementara Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengatakan, apa yang dilakukan oleh Arab Saudi adalah dalam rangka untuk melindungi warga negaranya. Karena, menghadapi pandemi Covid-19 yang tidak terlihat.

Sedangkan Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI Firman M. Nur mengatakan, saat antrian haji rata-rata di atas 20 tahun, maka umrohlah yang menjadi solusi. Dimana Indonesia sebagai ranking kedua pengirim jamaah umroh terbesar di dunia.

“Yang pertama adalah Pakistan sebanyak 1,6 juta orang. Disusul yang kedua Indonesia sebanyak 1,2 juta, kemudian Turki, India dan Mesir. Sebagai pengirim terbesar, tentu artinya antusiasme masyarakat untuk ibadah ke tanah suci sangat tinggi,” tandasnya.