Insiden Desa Wadas Tempatkan Ganjar Pranowo sebagai Tokoh Paling Sering Disebut

Berita terkait insiden di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menarik perhatian publik dalam waktu sepekan belakangan ini.

Insiden Desa Wadas Tempatkan Ganjar Pranowo sebagai Tokoh Paling Sering Disebut

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi. (Foto: Pemprov Jawa Tengah)

Wowsiap.com - Berita terkait insiden di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menarik perhatian publik dalam waktu sepekan belakangan ini. Dimana sedikitnya terdapat 8.338 artikel berita online dan percakapan media sosial, yang membahas insiden tersebut. 

“Dari sekian banyak berita terkait insiden di Desa Wadas, terdapat tiga nama tokoh yang sering disebut dalam pemberitaan dan perbincangan netizen di dunia maya. Yang pertama adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 7.069 artikel (84,47 persen),” kata Direktur Center for Indonesian Reform (CIR) Muhammad Hidayaturrahman, Senin (14/2).

Berikutnya adalah Kapolda Jawa Tengah Irjen. Pol. Ahmad Luthfi dengan 482 artikel (5,68 persen) dan Bupati Purworejo Agus Bastian dengan 307 artikel (3,68 persen). Sementara sisanya (6,17 persen), merupakan berita dan percakapan insiden Wadas yang tidak menyebutkan secara spesifik nama-nama tokoh yang terkait.

“Dari sekian banyak berita dan percakapan medsos yang menyebut nama Ganjar Pranowo, terdapat 28,50 persen yang bernada positif. Kemudian, 23,13 persen bernada negatif serta 48,37 persen netral,” ujarnya.

Sedangkan berita dan pembicaraan netizen yang menyebut nama Ahmad Luthfi, 34,23 persen bernada positif. Lalu 49,17 persen bernada negatif dan 16,60 persen bernada netral. Sementara, berita dan pembicaraan medsos terkait Agus Bastian 24,43 persen bernada positif, kemudian 12,7 persen bernada negatif dan 62,87 persen bernada netral.

“Nama Ganjar menyita perhatian media dan publik paling besar (84,47 persen), karena posisinya bukan hanya sebagai pejabat paling bertanggungjawab yang mengeluarkan Izin Penetapan Lokasi (IPL). Tetapi juga karena popularitasnya meroket sebagai bakal capres,” tandasnya.

Mobilisasi
Nama Ganjar juga sering disebut karena ada semacam mobilisasi dukungan dari relawan atau buzzer, dengan beragam tanda pagar. Sementara di pihak lain, banyak kalangan yang menyerang dengan tagar bernada negatif. 

“Dukungan relawan dan buzzer tadi sayangnya tidak didapat oleh Ahmad Lutfhi dan Agus Bastian. Itu sebabnya kenapa nada positif berita dan percakapan medsos tentang kedua nama ini tidak terlalu besar,” tegasnya.

Dalam monitoring media dan percakapan medsos juga diketahui, berita tentang permintaan maaf Ganjar tidak terlalu direspon media dan publik. Isu permintaan maaf Ganjar hanya mendapat 0,16 persen dari total artikel. 

“Media dan netizen lebih banyak menyorot dramatisasi insiden Wadas yang terjadi pada 8 Februari 2022. Isu yang berkembang dalam persepsi publik adalah terjadi pemaksaan dalam pengukuran tanah dan kekerasan terhadap warga yang menolak tambang,” tuturnya.

Hal ini dapat terlihat dari tagar #StopAparatMasukKeWadas dan #StopPengukuranTanahDiWadas yang banyak muncul di perbincangan medsos. Bupati Purworejo yang memilih bersikap selektif, karena proyek tambang merupakan otoritas Gubernur, justru dituduh sebagai #KadrunPerusakKemajuanRI.

insiden Wadas Ganjar Pranowo pemberitaan netizen