Provinsi Kalimantan Selatan akan menjadi daerah penyangga utama bagi kegiatan ekonomi Kalimantan. Khususnya di masa depan, menyusul ditetapkannya Kalimantan Timur sebagai lokasi Ibu Kota Negara (IKN).
Wakil Ketua DPD RI Mahyudin. (Foto: Biro Protokol, Humas dan Media DPD RI)
“Secara historis memang selama ini Kalsel telah menjadi penyuplai utama bagi kebutuhan hidup orang Kaltim. Mulai dari mulai beras, daging ayam, ikan air tawar, hingga alat rumah tangga dan mebel,” kata Wakil Ketua DPD RI Mahyudin di Kota Banjarbaru, Senin (7/2).
Menurutnya, bahan kebutuhan dari Kalsel tersebut disuplai ke Paser, Penajam, Balikpapan, Samarinda, hingga Kutai Kertanegara dan Kutai Timur. Selain itu, secara geografis Kalsel merupakan provinsi yang berbatasan langsung dengan Paser dan Penajam Paser Utara.
“Banyak hal tentang berbagai tantangan dan peluang yang akan muncul, seiring dinamika perpindahan IKN. Hal itu semua harus diantisipasi secara proaktif sejak awal. Peluang itu diciptakan, bukan untuk ditunggu,” ujarnya.
Sebab jika tidak, maka akan kalah bersaing. Sehingga, efisiensi, kedisiplinan, inovasi, serta kreativitas dituntut lebih tinggi. Namun karena orang Banjar terkenal efisien dan tekun, maka akan menjadi faktor penentu. “Bahwa nantinya orang Banjar bisa mengambil peran lebih besar di IKN baru,” tandasnya.
