Sambaran Petir Terpanjang 768 KM Menerangi 3 Negara Bagian di Amerika

Sambaran petir besar sepanjang 768 kilometer menerangi negara bagian Texas, Louisiana, dan Mississippi di Amerika

Sambaran Petir Terpanjang 768 KM Menerangi 3 Negara Bagian di Amerika

Ilustrasi petir

Wowsiap.com - Sambaran petir terpanjang yang tercatat membentang lebih jauh dari jarak antara Mumbai-Hyderabad telah menerangi negara bagian Texas, Louisiana, dan Mississippi di Amerika.

Dalam analisis yang baru-baru ini disimpulkan, sambaran mega petir yang membentang di tiga negara bagian AS pada tahun 2020 telah disertifikasi sebagai sambaran petir terpanjang dalam catatan. Hal itu diakui sebagai pemecah rekor oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Selasa (1/2/2022) kemarin, seperti dikutip dnaindia.

Kembali pada April 2020, sambaran petir besar-besaran menerangi negara bagian Texas, Louisiana, dan Mississippi. Itu diukur dengan panjang 768 kilometer yang menakjubkan. Sebagai perbandingan, jarak jalan raya antara Bengaluru di Karnataka dan Hyderabad di Telangana adalah sekitar 570 kilometer. Sedangkan Mumbai ke Hyderabad berjarak sekitar 710 km.

Ini membuat baut hampir 60 kilometer lebih panjang dari pemegang rekor sebelumnya, sambaran petir yang melanda Brasil pada Oktober 2018 dan diukur pada 709 kilometer.

Durasi sambaran petir terlama dalam catatan

Selain mega kilatan terlama, sambaran petir yang berlangsung paling lama juga dicatat. Di sini, ledakan di atas Argentina dan Uruguay pada Juni 2020 berlanjut selama 17,1 detik. Sambaran petir ini memecahkan rekor sambaran petir terpanjang sebelumnya yang menghantam area yang sama pada 2019 lalu dengan durasi 16,73 detik.

Menjelaskan peristiwa petir ekstrem seperti itu, Profesor Randall Cerveny, pelapor Cuaca dan Iklim Ekstrim untuk WMO, mengatakan, bahwa ini adalah catatan luar biasa dari peristiwa kilatan petir tunggal. 
"Ekstrem lingkungan adalah pengukuran hidup dari kekuatan alam, serta kemajuan ilmiah untuk dapat membuat penilaian semacam itu. Kemungkinan ekstrem yang lebih besar masih ada, dan kita akan dapat mengamatinya seiring dengan peningkatan teknologi pendeteksian petir,” katanya.

Petir Organisasi Meteorologi Dunia Sambaran