Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto minta pemerintah jangan over estimate terkait klaim kandungan mineral yang terdapat di dalam lumpur Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. (Foto: Biro Protokol dan Humas DPR RI)
“Saya khawatir, pemberitaan yang berlebih tentang kandungan LTJ yang belum tentu benar ini bisa menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat,” katanya, Rabu (26/1). Menurutnya, sebaiknya pemerintah meneliti lebih lanjut nilai kelayakan teknis dan ekonominya terlebih dahulu.
Hal itu agar jangan menjadi pepesan kosong yang heboh di masyarakat atau menimbulkan euphoria, namun berujung hampa. Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI itu juga meminta oemerintah perlu melakukan studi yang komprehensif.
“Agar dapat diketahui potensi jumlah logam berharga dan nilai keekonomiannya. Termasuk juga kelayakan teknisnya untuk ditambang. Penelitian ini harus juga dilakukan secara objektif, agar hasilnya dapat diketahui secara tepat dan sesuai dengan kenyataan,” ujarnya.
Sebab, jangan sampai seperti kabar penemuan pembuatan bensin dari air beberapa waktu lalu. Beritanya sudah dibesar-besarkan, namun ternyata hoax. “Kejadian seperti itu tidak boleh terulang karena dapat mencoreng kredibiltas Indonesia di bidang riset dan teknologi,” tandasnya.
Dia menambahkan, pemberitaan yang berlebih bisa membuat asumsi seolah-olah bisa jadi kenyataan. Karenanya, berita soal LTJ juga jangan sampai seperti itu. Karena menurut keterangan pihak Kementerian ESDM, kemampuan analisis kimia Indonesia atas LTJ juga terbatas.
“Apalagi kemampuan pengelolaannya, masih sangat terbatas. Karenanya, kita perlu belajar lebih jauh dan hati-hati. Sehingga, SDA langka ini tidak jatuh ke tangan asing atau diekspor mentah-mentah,” tegasnya.
