Kemendag Lepas Ekspor Produk Unggulan Desa 

Kementerian Perdagangan bersama PT. Astra International Tbk melepas ekspor produk unggulan Desa Sejahtera Astra (DSA) dari Nusa Tengga Barat (NTB). Sepuluh jenis produk olahan sorgum senilai Rp 700 juta, diekspor ke Timor Leste dan Malaysia.

Kemendag Lepas Ekspor Produk Unggulan Desa 

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi. (Foto: Biro Humas Kemendag)

Wowsiap.com - Kementerian Perdagangan bersama PT. Astra International Tbk melepas ekspor produk unggulan Desa Sejahtera Astra (DSA) dari Nusa Tengga Barat (NTB). Sebanyak sepuluh jenis produk olahan sorgum senilai Rp 700 juta, diekspor ke Timor Leste dan Malaysia hari ini, Sabtu (22/1) di Dusun Lokok Sutrang, Desa Santong Mulia, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pelepasan ekspor dilakukan bersamaan dengan panen raya sorgum, yang juga berlangsung pada hari ini. Produk-produk yang diekspor kali ini diproduksi CV. Yant Sorghum, yang membina petani sorgum di DSA Lombok.

Kesepuluh produk olahan sorgum yang dilepas ekspornya adalah keripik tempe sorgum, roll sorgum, puff sorgum, keciput sorgum, stik bawang sorgum, beras sorgum, tepung sorgum, biskuit sorgum, gula cair sorgum kemasan botol dan saset, serta sendok dan garpu berbahan sorgum yang bisa dimakan (edible sorghum spoon and fork).

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi, menyambut positif kegiatan panen raya sorgum untuk ekspor. Dia berharap, desa binaan Astra tersebut mampu mencetak eksportir yang dapat mengekspor produk-produk unggulan secara berkesinambungan.

“Kegiatan hari ini merupakan salah satu implementasi Kerja Sama Pengembangan Ekspor Produk Unggulan Desa dengan PT. Astra International Tbk, yang bertujuan meningkatkan kapasitas ekspor desa ke pasar global. Salah satunya adalah produk olahan sorgum,” katanya.

Sejak diformalkan pada 28 Juli lalu, Kemendag dan Astra berkomitmen bahwa dari sekitar 900 desa binaan Astra, minimal 100 desa harus mampu ekspor secara mandiri. Selain itu juga mendapatkan repeat order dalam kurun waktu dua tahun, yaitu pada 2023 mendatang.

Inovatif
Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kemendag, Ni Made Ayu Marthini menyampaikan, Kemendag berkomitmen untuk mendukung produk-produk bernilai tambah yang inovatif, seperti hasil olahan sorgum. Dikatakan, sorgum bisa menjadi sumber pangan alternatif menggantikan gandum, padi atau jagung.

“Dan dapat dikreasikan menjadi berbagai bentuk makanan dan minuman olahan. Hal yang menarik adalah inovasi sendok dan garpu dari sorgum. Hal ini yang ingin kami dorong promosinya, sekaligus mengedukasi buyers, bahwa produk ini sustainable karena bersifat bebas sampah (zero waste),” tandasnya.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri. Hal itu untuk membukakan akses pasar di 46 kota yang menjadi akreditasi dari Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center.

Adapun sorgum merupakan tanaman bersifat zero waste product. Biji, batang, dan daun dapat diolah menjadi sejumlah produk. Biji sorgum dapat diolah menjadi tepung, pakan ternak, nasi dan biskuit.

Batangnya dapat diolah menjadi gula, pakan sapi, kompos, dan permen. Sedangkan daunnya dapat diolah menjadi kompos, pewarna alami, dan keripik. Program DSA sorgum Lombok mampu mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang mencoba bangkit dari dampak gempa bumi 2018 dan pandemi Covid-19.

Program yang dimulai lima tahun lalu dengan dua desa binaan, saat ini jumlahnya meningkat menjadi 22 desa dan melibatkan lebih dari 1.000 petani di Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Selatan. Yakni dengan konsep korporasi petani.

Berkembangnya DSA sorgum juga berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Khususnya ibu rumah tangga yang terlibat dalam proses pengolahan menjadi berbagai aneka makanan dan minuman.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor olahan serealia Indonesia selama lima tahun terakhir (2016–2020) tumbuh dengan tren sebesar 12,16 persen per tahun. Pada periode Januari–November 2021, nilainya tercatat sebesar USD 4,6 juta atau turun 10,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

Pasar ekspor utama olahan serealia Indonesia adalah Korea, Turki, India, Hong Kong, Taiwan, Timor Leste, Malaysia, Australia, Kanada, dan Arab Saudi.
 

ekspor sorgum unggulan produk olahan