KBRI Washington DC Gelar “Indonesia Day and Cultural Fair” Memperkenalkan Kuliner dan Kebudayaan Indonesia Kepada Masyarakat Virginia
"Acara ini merupakan sebuah bentuk kerja sama yang sangat baik antara Universitas Richmond dengan KBRI Washington DC. Ini juga menjadi salah satu bentuk komitmen nyata kami untuk menjadi mitra promosi Indonesia di Richmond," ujar Profesor Andrew McGraw, pengajar dan etnomusikolog di Modlin Center for the Art-UR yang selama kurang lebih 20 tahun ini mempelajari budaya dan musik Indonesia.
Di hari pertama, rangkaian kegiatan diawali penyampaian kuliah umum oleh R. Wirawan Kartono, Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Washington, D.C. di Robins School of Business. Kuliah dengan tema "Outlook on Indonesian Economy 2021" tersebut diikuti dengan antusias oleh para peserta.
Professor Tom Cosse, Pembantu Dekan Bidang Bisnis Internasional, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan kuliah umum tersebut.
"Sesi ini sangat baik sekali untuk memperkenalkan dan membuka wawasan mengenai potensi besar ekonomi Indonesia kepada para peserta yang akan menjadi pemimpin bisnis di masa datang," ungkapnya, dalam keterangan tertulis KBRI Washington DC di situs Kemenlu RI, Senin, 27 September 2021.
Acara dilanjutkan dengan pelaksanaan pameran dan lokakarya di pusat kampus UR di lapangan Westhampton Green. Untuk memperkenalkan kuliner Indonesia, KBRI Washington, D.C. bersama Komunitas Diaspora Indonesia di Richmond menyajikan jajanan pasar khas Indonesia, seperti kue talam beras, dan pastel.
Kopi khas Sumatra-Aceh dan Kintamani-Bali juga tidak lupa disuguhkan kepada lebih dari 150 pengunjung yang sebagian merupakan mahasiswa, dosen, staf UR, dan juga warga lokal Richmond.
Para pengunjung juga antusias mengikuti kegiatan lokakarya kebudayaan Indonesia, yakni tarian dan gamelan Bali oleh tim Gamelan Çudamani, serta Pencak Silat yang dipandu Williamsburg Dojo.
Rangkaian acara ditutup dengan pementasan musik dan tarian khas Bali oleh Gamelan Çudamani melalui pertunjukan dinamis, enerjik, dan penuh warna. Grup yang rutin melakukan tur ke AS ini berhasil memukau para penonton yang berjumlah lebih dari 100 orang di Jepson Theater.
"Konser dan kegiatan promosi ini sangat unik. Saya sering datang ke berbagai kegiatan promosi yang dilakukan oleh negara-negara lain di Richmond, tapi tidak ada yang sangat lengkap dan menarik seperti ini. Saya harap ini dapat dilakukan secara reguler," ujar Benjamin, salah seorang pengunjung yang juga mahasiswa jurusan teater di UR. (*)