Menikmati nasi panas yang baru matang memang enak. Apalagi disandingkan dengan lauk yang baru matang pula, plus sambal yang segar.
Ilustrasi foto: limone.id
Namun nasi panas ternyata tak bagus jika dikonsumsi terlalu sering. Salah satu alasannya, dapat memicu naiknya kadar gula.
Bagi penderita diabetes, nasi panas yang baru dimasak menjadi sebuah pantangan. Hal itu dikarenakan, nasi memiliki zat Pati yang dapat dicerna dan diserap dengan cepat oleh usus halus, sehingga kadar gula darah pun akan meningkat dengan cepat.
Selain itu, zat pati dapat diubah menjadi zat pati yang sulit dicerna atau zat pati resisten. Berikut beberapa cara mengelola nasi bagi penderita Diabetes:
• Menyimpan nasi yang telah matang di dalam kulkas bersuhu 4 derajat celcius selama 24 jam. Lalu dihangatkan kembali sebelum dikonsumsi. Zat pati resisten lebih sulit dicerna akan mengurangi jumlah karbohidrat yang diserap oleh usus dan bisa dihangatkan kembali tanpa mengurangi zat pati resistennya.
• Menambahkan satu sendok makan minyak kelapa dan setengah cangkir beras pada air mendidih. Nasi dibiarkan matang secara perlahan selama 25 hingga 40 menit. Tahap berikutnya adalah dengan mendinginkan nasi selama 12 jam dan nasi dapat dihangatkan kembali, tanpa memengaruhi tingkat zat pati resistennya
Meski terbilang memakan waktu dalam prosesnya. Namun cara tersebut dapat mengurangi kalori yang diserap oleh tubuh hingga 60 persen.
Hal tersebut dikarenakan zat pati yang sukar dicerna tidak bisa dipecah di dalam usus kecil. Akibatnya, karbohidrat dimetabolisme menjadi glukosa dan gula sederhana yang diserap ke dalam aliran darah yang dapat menurunkan jumlah kalori.
Cara mengelola nasi tersebut, juga bisa diterapkan bagi yang sedang menjalani program diet, tanpa harus meninggalkan nasi sebagai makanan utama.