Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2021 mampu tembus 4 persen, seiring dengan momentum pemulihan ekonomi yang kian membaik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Pertumbuhan itu dapat dicapai jika ekonomi pada triwulan IV tumbuh sekitar 5 persen. Berdasarkan estimasi Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), ekonomi triwulan IV mampu tumbuh sekitar 5 persen.
"Beberapa indikator estimasi dari Badan Kebijakan Fiskal, pertumbuhan ekonomi di triwulan IV-2021 ada di sekitar lima persen, jadi kami berharap keseluruhan tahun pertumbuhan akan di sekitar empat persen," ungkap Menkeu dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Rabu hari ini (19/1/2022).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menjelaskan penanganan Covid-19 Indonesia selama ini memang cukup baik, terutama pada saat varian Delta.
Bahkan kecepatan menangani varian itu jauh lebih baik dibanding Vietnam dan Malaysia, terlihat dari tren perbaikan ekonominya yang cenderung tidak secepat Indonesia untuk meningkat kembali.
"Kita optimistis di triwulan IV pertumbuhan akan recover cukup kuat. Ini yang akan memberikan dampak pada growth di triwulan IV yang kemudian akan menyebabkan (pertumbuhan) keseluruhan tahun akan cukup baik," beber Sri Mulyani.
pertumbuhan ekonomi tahun lalu akan berada di titik paling atas dari perkiraan pemerintah, yakni empat persen, bukan di angka paling bawah yaitu 3,5 persen.
Keyakinan tersebut dilandaskan dengan perkembangan konsumsi yang sangat kuat, investasi yang menunjukkan pemulihan, pertumbuhan kredit pulih sangat tinggi, dan belanja Pemerintah Pusat dan Daerah pada triwulan IV-2021 yang sangat kuat.
“Ini yang menurut kami akan memberi dampak pada performa pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2021 yang menyebabkan keseluruhan tahun sangat kuat,” ucap Sri Mulyani.