Hunian Sementara bagi Masyarakat Terdampak Usung Konsep Smart Village

Penanganan bencana di wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru terus dilakukan oleh pemerintah.

Hunian Sementara bagi Masyarakat Terdampak Usung Konsep Smart Village

Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin saat meninjau lokasi pembangunan hunian sementara di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. (Foto: wapresri.go.id)

Wowsiap.com - Penanganan bencana di wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru terus dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya adalah pembangunan hunian sementara (huntara) bagi masyarakat terdampak bencana dengan mengusung konsep smart village.

“Hunian sementara akan dibangun cepat dan diharapkan lebaran nanti sudah siap dihuni. Huntara dilanjutkan hunian tetap (huntap) tentu berikutnya,” tegas Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin dalam keterangan persnya usai meninjau lokasi pembangunan huntara di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Menurutnya, pembangunan huntara dan huntap akan mengusung konsep smart village. Dimana dalam satu lokasi, akan terdapat pusat kegiatan masyarakat dan semua dilengkapi.

“Ada pasar, ada kesehatan, ruang terbuka, ada sekolah, tempat olahraga. Di tempat dengan beberapa tempat usaha, kandang sapi terpadu dan disiapkan lahan pakan sapi. Ini terpadu yang disebut smart village. Yang kita jadikan model kalau terjadi relokasi. Supaya tidak kesulitan,” ujarnya.

Dikatakan, lokasi dan penyediaan air minum reservoir sudah disiapkan. Bahkan pengolahan limbahnya terpadu. PAL-nya terpadu. Satu model membuat relokasi perkampungan yang ideal.

Terkait aliran lahar lahar, Wapres berpesan agar segera dilakukan penataan dan normalisasi aliran Sungai Curah Kobokan. Dengan demikian, lahar yang mengalir akan tetap berada pada jalurnya dan tidak melebar ke pemukiman warga.

“Aliran sungai ini supaya ditata, dilakukan normalisasi, dan jangan sampai melebar ke berbagai pemukiman. Lahar tetap berada di jalur,” pungkas Wapres. Adapun Bupati Lumajang Thoriqul Haq memaparkan, untuk memenuhi target penyelesaian huntara dalam waktu dekat, proses pembangunannya juga akan dibantu oleh relawan dan lembaga swadaya masyarakat.

Dengan demikian, akselerasi pembangunan dapat dilaksanakan. Pembangunan huntara dalam waktu 1 sampai 1,5 bulan bisa terbangun secara keseluruhan dibantu relawan dan NGO (Non-Governmental Organisation). “Nantinya akan membangun secara bersama, tidak satu per satu. Blok sudah dibagi. Blok A [akan dibangun oleh] NGO mana,” tandasnya.
 

huntara smart village relawan pembangunan NGO