Pendiri Bangsa Menangis Melihat Indonesia Kini

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menilai, para pendiri bangsa akan menangis jika tahu arah perjalanan Indonesia saat ini. Karena, Indonesia terjerumus dalam kubangan liberalisme kapitalistik.

Pendiri Bangsa Menangis Melihat Indonesia Kini

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Foto: dpd.go.id)

Wowsiap.com - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menilai, para pendiri bangsa akan menangis jika tahu arah perjalanan Indonesia saat ini. Karena, Indonesia terjerumus dalam kubangan liberalisme kapitalistik.

“Tak seperti cita-cita luhur dan hakiki lahirnya bangsa, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya saat menyampaikan keynote speech pada acara Sekolah Pimpinan HMI dengan tema Genealogi Kepemimpinan Bangsa Menuju Era Emas 2045. 

Menurutnya, genealogi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari asal usul sejarah dan warisan budaya suatu bangsa. Sehingga jika berbicara tentang genealogi kepemimpinan bangsa, sudah tentu harus membedah bagaimana bangsa ini lahir dan menjadi sebuah negara.

“Marilah kita mencoba merasakan suasana kebatinan para pendiri bangsa kita. Seandainya mereka berada di tengah-tengah kita hari ini dan melihat bagaimana wajah Indonesia hari ini,” ujarnya. 

Dikatakan, Bung Karno mengatakan bahwa kalau mencari demokrasi, hendaknya bukan demokrasi Barat. Akan tetapi permusyawaratan yang memberi hidup, yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial.

“Demokrasi Pancasila berbeda dengan isme-isme yang ada, seperti liberalisme di Barat atau komunisme di Timur. Demokrasi Pancasila dengan titik tekan permusyawaratan perwakilan, adalah jalan tengah yang lahir dari akal fitrah manusia sebagai mahluk yang berfikir dengan keadilan,” tandasnya

Oleh karena itu, ciri utama dari demokrasi Pancasila adalah semua elemen bangsa ini, yang berbeda-beda, harus terwakili sebagai pemilik kedaulatan tertinggi yang berada di dalam sebuah Lembaga Tertinggi di negara ini.

“Itulah mengapa pada konstitusi kita yang asli, sebelum dilakukan amandemen pada tahun 1999 hingga 2002, MPR adalah Lembaga Tertinggi Negara. Karena, MPR adalah perwujudan kedaulatan rakyat dari semua elemen bangsa ini, baik elemen partai politik, elemen daerah-daerah dan elemen golongan-golongan,” tegasnya.

Sedangkan Utusan Daerah adalah representasi seluruh daerah dari Sabang sampai Merauke. Harus ada wakil-wakil dari daerah, meskipun daerah tersebut terpencil, terisolasi secara sosial-kultural, daerah khusus dan sebagainya.

pendiri bangsa daerah Pancasila rakyat