Kereta Cepat Indonesia Cina Akan Gunakan Tekonologi GSM-R
Percepatan progres kontruksi dan persiapan operation maintenance kereta cepat tengah dilakukan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Percepatan progres kontruksi dan persiapan operation maintenance kereta cepat tengah dilakukan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Manager Technical Design KCIC Indra Yulianto menyebutkan untuk persinyalan KCJB akan menggunakan teknologi Global System Mobile-Railway (GSM-R) sebagai teknologi transmisi data (train control data), mengadopsi teknologi yang dipakai di China Railway.
China Railway saat ini menggunakan sistem persinyalan CTCS-2 dan CTCS-3/GSMR untuk mendukung pengoperasian jalur kereta cepat sepanjang 37.900 kilometer.
CTCS-2 digunakan untuk mendukung pengoperasian KCJB dengan kecepatan maksimum 300 kilometer per jam dan CTCS-3/GSM-R dengan kecepatan maksimum 350 kilometer per jam.
"Teknologi ini ini dipilih karena GSM-R sudah proven dari sisi keselamatan dan dioperasikan banyak operator kereta cepat di dunia, di negara-negara Eropa, China, Arab Saudi, dan Maroko," kata Indra dalam keterangan, Sabtu (25/9/2021).
Dijelaskan Indra, teknologi ini juga termasuk stabil dan sudah terstandarisasi oleh International Union of Railways (IUR) atau Uni Kereta Api Internasional. Ini artinya, teknologi CTCS-3/GSM-R masih akan diandalkan oleh sebagian besar operator Kereta Api Cepat di dunia dalam masa sekarang dan yang akan datang.
"Teknologi GSM-R ini adalah yang paling mapan dan sudah terbukti dari berbagai sisi untuk digunakan pada kereta cepat. Terutama dari sisi keamanan. Teknologi ini stabil, dari sisi proteksi terhadap interferensi frekuensi," jelasnya.
Adapun teknologi lainnya yang berbasiskan Long Term Evolution (LTE), sampai saat ini masih dalam tahap pengembangan.