Banjir susulan kembali melanda Kota Jayapura, Papua pada Senin (10/1). Banjir itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi, yang kembali terjadi di wilayah tersebut.
Hujan deras membuat sejumlah wilayah di Jayapura, Papua, kembali terendam banjir. (Foto: bnpb.go.id)
Kepala Bidang Kedaruratan & Logistik BPBD Kota Jayapura Jonnie Koolang menyebutkan, bahwa banjir susulan terjadi di wilayah Perumahan Organda dan Pasar Yotefa. “Banjir susulan terjadi di Perumahan Organda dan Pasar Yotefa. Kini sudah berangsur surut, dan cuaca sudah mulai kondusif,” katanya.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto telah mengirim Tim Reaksi Cepat (TRC) yang dipimpin oleh Kapusdalops BNPB Bambang Surya Putra. Tim tersebut untuk melakukan kaji cepat dan pendampingan bagi pemerintah daerah.
Khususnya dalam upaya penanganan darurat banjir dan tanah longsor di Jayapura. Selain itu, BNPB juga menyalurkan bantuan dana siap pakai senilai Rp 250 juta, guna mendukung percepatan penanganan bencana.
Korban terdampak kini berjumlah 2.098 KK atau 8.073 jiwa. BPBD mencatat terdapat 74 KK atau 293 jiwa mengungsi atas kejadian ini. Namun, sebagian besar pengungsi di beberapa lokasi sudah kembali ke rumah.
Hal itu mengingat banjir sudah mulai berangsur surut. Sementara, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan data terakhir yang berhasil dihimpun per Minggu (9/1) pukul 20.00 WIB menyebutkan bahwa terdapat delapan korban jiwa. Selain itu, empat orang luka berat dan 5 orang luka ringan.
Terdampak
Tercatat total 1.373 unit rumah, enam fasilitas ibadah, tiga fasilitas kesehatan, satu perkantoran dan enam fasilitas pendidikan juga ikut terdampak. Secara umum, banjir sudah berangsur surut.
Adapun wilayah yang masih tergenang berada di Kompleks Perumahan Organda dengan ketinggian muka air berkisar antara 30 - 50 sentimeter. Pembersihan saluran drainase juga mulai dilakukan pascabanjir, yang sempat membawa lumpur dan material lainnya.
Hal ini untuk mengantisipasi adanya banjir susulan apabila hujan dengan intensitas tinggi kembali terjadi. Sebagai upaya percepatan penanganan darurat, Walikota Jayapura telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor selama 14 hari.
Yakni terhitung mulai tanggal 07 - 20 Januari 2022. Pembentukan Pos Komando yang berlokasi di Gor Waringin, Kota Jayapura juga telah diaktivasi. Sedangkan untuk pos lapangan berada di Perumahan Organda Distrik heran, Pasar Yotefa Distrik Habepura, dan SMAN 4 Jayapura Distrik Jayapura Selatan.
Banjir juga melanda wilayah administratif di Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura. Sebanyak 931 unit rumah terdampak saat banjir melanda. Berdasarkan pemantauan dilapangan, Staff TRC BPBD Kabupaten Jayapura Fandi, kondisi banjir sudah surut.
“Saat ini banjir di Kabupaten Jayapura sudah surut,” ucapnya. Namun demikian, para petugas gabungan dan masyarakat tetap waspada akan potensi banjir susulan apabila hujan kembali terjadi.
Hal itu mengingat prakiraan cuaca BMKG mengenai puncak musim hujan masih berpotensi hingga Februari 2022. “Oleh karenanya, BNPB mengimbau untuk selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi ancaman bencana hidrometeorologi,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.