Banjir bandang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Jember pada Minggu (9/1/2022) sore merenggut dua korban jiwa, yakni pasangan suami istri Matsiray (50) dan Suliha (47) warga Desa Kemiri, Jember
Situasi banjir Bandang Jember
Sepulang mencari rumput, si istri terpeleset, dan jatuh ke sungai. San suami yang ingin menolong, ikut terseret arus. Mereka hanyut hingga ditemukan meninggal dunia.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Jember pada Minggu sekitar pukul 14.00 WIB. Hujan deras selama tiga jam itu sudah mampu menggenang ribuan rumah di tiga kecamatan dengan ketinggian 1-2 meter.
Karena sungai tidak mampu menampung debit air hujan, akhirnya masuk ke permukiman dengan ketinggian hingga 2 meter.
Dari data BPBD Jember, banjir bandang yang melanda beberapa wilayah telah menyebabkan setidaknya 440 rumah tergenang dan berdampak pada 1.668 warga.
Heru Widagdo Sekretaris BPBD Jember merinci, banjir berdampak pada 392 rumah yang dihuni oleh 1.496 orang, termasuk 18 balita dan 15 orang lanjut usia, di Kelurahan Kaliwates, Sempursari, dan Mangli di Kecamatan Kaliwates.
Pada Minggu (9/1/2022) malam, banjir sudah mulai surut.
Selain korban meninggal, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember masih menyatakan satu warga lainnya hilang.
“Petugas gabungan yang di bawah koordinasi Basarnas masih memastikan korban hilang dengan upaya pencarian,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran pers BNPB, Senin (10/1/2022).