6 Rumah Ibadah Diresmikan, Toleransi di Universitas Pancasila Semakin Nyata

ndeks kerukunan keberagamaan dibentuk dari tiga indikator besar, yaitu toleransi, kesetaraan, dan kerjasama

6 Rumah Ibadah Diresmikan, Toleransi di Universitas Pancasila Semakin Nyata

Rumah ibadat 6 agama, toleransi di Universitas Pancasila (Foto: Instagram)

Wowsiap.com - Peningkatan kerukunan umat beragama, orientasinya tidak hanya pada aspek toleransi semata, karena sikap toleransi itu baru merupakan syarat awal. Agar kerukunan umat beragama tumbuh semakin kuat, maka toleransi harus disertai dengan adanya sikap kesetaraan dan keadilan.

Indeks kerukunan keberagamaan dibentuk dari tiga indikator besar, yaitu toleransi, kesetaraan, dan kerjasama.

Dengan indikator tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku bangga dan bersyukur karena di lingkungan Kampus Universitas Pancasila telah tersedia sarana ibadah Masjid At Taqwa, Gereja Katolik Santo Petrus, Gereja Protestan Grha Layanan Kristen, Pura Widya Santika, Vihara Dhamma Sasana, dan Klenteng Kabajikan Agung yang berdampingan.

Menurut Anies, ini merupakan wujud toleransi umat beragama dan bentuk komitmen segenap Pimpinan Universitas Pancasila yang patut kita apresiasi.

"Tidak mudah mewujudkan penyediaan sarana ibadah seperti yang dilakukan Universitas Pancasila," kata Anies Baswedan seperti dikutip wowsiap di akun Instagramnya, Jumat (7/1/2022).

Lebih lanjut Anies mengatakan, sikap kesetaraan harus diiringi tindakan nyata dalam bekerjasama di tengah masyarakat majemuk.

Karena itu, kebijakan pembangunan bidang keagamaan di DKI Jakarta memberikan kesempatan kepada seluruh warga Ibukota untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinan yang dianutnya masing-masing.

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memfasilitasi pembinaan antar umat beragama, agar tetap dalam kondisi rukun, damai, saling menghormati dan penuh toleransi," kata Anies.

Anie menambahkan, bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya mengatur perizinan agar tempat ibadah tetap selaras dan serasi dengan tata ruang kota secara keseluruhan, baik dilihat dari aspek fisik dan artistik kota, maupun aspek sosial dan kepentingan masyarakat Jakarta.

"Kita bersyukur, warga Jakarta yang hidup berbaur menjadi satu, yang memberi dampak positif dalam segala aspek, terutama pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Saya percaya, masyarakat DKI Jakarta yang sejak lama mengakui perbedaan dalam bingkai NKRI, serta memahami multikulturalisme akan semakin menyatu dalam kehidupan sebagai warga kota Jakarta," tutur Anies.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Toleransi Kerukunan Rumah Ibadah