Perkembangan ilmu kedokteran guna mendeteksi apakah penyakit kanker itu berbahaya dan menyebar terus dilakukan. Terkini, ada kabar baik seorang ahli menemukan pola penanganan kanker, dengan cara tes skrining darah yang dapat mendiagnosis kanker dalam 30 m
Foto: Ilustrasi Pexels
Adalah Dr James Larkin, Pakar Universitas Oxford sang pencipta metode teknik ini, dia meyakini 95 persen akurat dalam mendeteksi tumor lebih awal. Sehingga meningkatkan peluang penderita bertahan hidup.
Tes ini menggunakan AI untuk memindai darah untuk kombinasi molekul yang tidak biasa, seperti gula dan asam, yang dapat dilepaskan oleh tumor.
Dalam uji coba pada 300 pasien NHS, hampir selalu ditemukan kanker dan para ahli mengatakan bukti kuat dapat mengidentifikasi semua jenis.
Dr James Larkin adalah Konsultan Onkologi Medis yang mengkhususkan diri dalam pengobatan melanoma dan kanker ginjal.
Pencipta Dr James Larkin berkata: “Idenya adalah menggunakannya untuk orang-orang dengan gejala non-spesifik seperti kelelahan, penurunan berat badan atau jika Anda merasa sakit dan Anda dan dokter Anda tidak tahu apa itu.
“Kami membutuhkan cara yang jelas untuk mengatakan, 'Ini bisa jadi kanker' karena beberapa jenis lebih sulit dikenali.
"Visi kami adalah untuk dapat mendeteksi sesuatu bahkan sebelum pasien tahu itu masalah."
Tes mungkin siap untuk penggunaan umum dalam dua tahun. Seperti dikutip dari situs WHO yang dikutip Rabu (5/1/2022), kanker adalah sekelompok besar penyakit yang dapat dimulai di hampir semua organ atau jaringan tubuh ketika sel-sel abnormal tumbuh tak terkendali, melampaui batas biasanya untuk menyerang bagian tubuh yang berdekatan dan/atau menyebar ke organ lain.
Proses terakhir disebut metastasis dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Neoplasma dan tumor ganas adalah nama umum lainnya untuk kanker.
Kanker adalah penyebab utama kematian kedua secara global, terhitung sekitar 9,6 juta kematian, atau satu dari enam kematian, pada tahun 2018. Kanker paru-paru, prostat, kolorektal, lambung, dan hati adalah jenis kanker yang paling umum pada pria, sedangkan kanker payudara, kanker kolorektal, paru-paru, serviks dan tiroid adalah yang paling umum di antara wanita.
Beban kanker terus tumbuh secara global, memberikan tekanan fisik, emosional, dan keuangan yang luar biasa pada individu, keluarga, komunitas, dan sistem kesehatan. Banyak sistem kesehatan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah paling tidak siap untuk mengelola beban ini, dan sejumlah besar pasien kanker secara global tidak memiliki akses ke diagnosis dan pengobatan berkualitas tepat waktu.
Di negara-negara yang sistem kesehatannya kuat, tingkat kelangsungan hidup berbagai jenis kanker meningkat berkat deteksi dini yang dapat diakses, pengobatan berkualitas, dan perawatan kelangsungan hidup.