Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan di ”Kepung” Jet Tempur Cina
Kementerian Pertahanan Taiwan mengungkapkan China mengirimkan dua grup armada tempur udara yang terdiri atas puluhan pesawat tempur. Seperti dilansir Straits Times.
"Dua puluh empat pesawat Tentara Pembebasan Rakyat terbang ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan," ujar kementerian itu dikutip Jumat (24/9/2021).
Penerbangan itu terjadi sehari setelah Taiwan mengumumkan permintaannya untuk bergabung dengan kesepakatan perdagangan yang bernama Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP). China, yang mengklaim Taiwan adalah miliknya, menyebut bergabungnya Taipei ke CPTPP merupakan aksi yang tidak dapat diterima.
"Kami dengan tegas menentang negara mana pun yang memiliki pertukaran resmi dengan Taiwan dan dengan tegas menentang aksi kawasan Taiwan ke perjanjian atau organisasi resmi apa pun," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian.
China diketahui juga mengajukan aplikasi untuk bergabung dalam aliansi dagang itu. CPTPP sejauh ini sudah mencakup Australia, Brunei, Kanada, Chili, Jepang, Malaysia, Meksiko, Peru, Selandia Baru, Singapura, dan Vietnam. Bila digabung, seluruh negara ini menyumbang 13,5% total ekonomi dunia.
Di sisi lain, Jepang, yang merupakan rival regional China, menyambut baik ikutnya Taiwan ke dalam perjanjian itu. Tokyo menyebut ini merupakan sinyal baik bagi kerjasama di kawasan Pasifik.
"Jepang menyambut baik permohonan Taiwan untuk bergabung dengan Kemitraan Trans-Pasifik," kata Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi.
Ketegangan antara Taiwan dan China sendiri telah meningkat sejak Tsai Ing-Wen terpilih sebagai presiden pada tahun 2016. Tsai sendiri menolak untuk menerima prinsip satu-China yang membuat Beijing murka. (*)