BRIN Diharapkan Jadi Lokomotif Kedaulatan Teknologi Nasional
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Humas DPD RI)wowsiap - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berharap, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi lokomotif kedaulatan teknologi nasional. Hal itu disampaikannya setelah BRIN mendapatkan penghargaan Pencapaian Luar Biasa (Outstanding Achievement Award) dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) dan Badan Tenaga Atom Dunia (IAEA) dalam hal pemanfaatan nuklir di bidang pangan.
Penghargaan itu diberikan dalam rangkaian persidangan Konferensi Umum IAEA ke-65 di Kantor PBB di Wina, Austria, Senin (20/9). LaNyalla berharap BRIN dapat berkiprah di bidang lainnya. “Sehingga kita bisa berdaulat dalam hal teknologi dan tidak selalu tergantung dengan teknologi bangsa lain,” katanya, Jumat (24/9).
Dia juga berharap, BRIN tak berpuas diri atas penghargaan yang diraih. Sebaliknya, penghargaan tersebut harus semakin memacu BRIN untuk mengembangkan diri menemukan inovasi teknologi di bidang lainnya.
“Misalnya di bidang kedokteran dan farmasi. Hal itu karena kita akan menghadapi fase dimana sektor kesehatan memerlukan perhatian penuh. Khususnya setelah terdampak dengan keras oleh wabah Covid-19 yang cukup lama,” ujarnya.
Menurut LaNyalla, penghargaan itu membuktikan bahwa Indonesia mampu berinovasi dan memiliki kapasitas dalam penguasaan teknologi nuklir untuk tujuan yang sangat positif. Pemanfaatan teknologi nuklir itu juga mendukung program pembangunan nasional.
“Sekaligus memberikan dampak yang luas dalam manfaat sosial ekonomi langsung kepada masyarakat, melalui aplikasi dalam bidang pangan. Potensi-potensi pengembangan nuklir untuk kemajuan dunia kedokteran dan farmasi sangat diharapkan,” tandasnya.
Hal itu agar Indonesia tidak selalu bergantung pada produk kesehatan yang diimpor. Namun dapat mengembangkan sendiri, agar berdaulat secara teknologi di semua bidang. Hingga saat ini, ORTN melalui teknologi nuklir telah menghasilkan 32 varietas padi, 12 varietas kedelai, tiga varietas sorgum, 1 varietas gandum, satu varietas kacang tanah dan satu varietas pisang.