Kondisi pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan untuk pembangunan Indonesia secara keseluruhan.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Foto: Sakti)
Diketahui, capaian IPP mengalami penurunan 1,67 poin dari 52,61 pada 2019 menjadi 51,00 di tahun 2020. “Untuk itu, kami meminta pemerintah mengevaluasi secara menyeluruh lima domain utama yang perlu diperhatikan dalam IPP. Yakni pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender dan diskriminasi,” kata Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Rabu (22/12).
Menurutnya, MPR menyampaikan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan IPP adalah dengan menggencarkan kembali pendidikan kepramukaan. MPR juga meminta kepada pemerintah - dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) - untuk memberdayakan Balai Latihan Kerja.
Hal itu sebagai langkah dan strategi dalam menciptakan pemuda yang siap kerja, disamping terus menciptakan lapangan pekerjaan. Dikarenakan dari lima domain yang telah disebutkan sebelumnya, faktor lapangan dan kesempatan kerja merupakan dampak yang paling terlihat secara signifikan.
“Hal itu dengan melihat bertambahnya tingkat pengangguran akibat pandemi Covid-19. MPR juga mengingatkan kepada pemerintah, pembangunan pemuda merupakan agenda strategis bagi Indonesia,” tandasnya.
Hal itu dikarenakan pemuda memiliki peran penting sebagai kelompok usia produktif dan dapat berperan aktif sebagai critical thinker, change maker, innovator, communicator, bahkan leaders dalam rangka meningkatkan IPP di tiap daerah. Karena itu pula, MPR meminta pemerintah dapat meningkatkan IPP di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 atau RPJMN 2020-2024 dan Rencana Kerja Pemerintah 2022 atau RKP 2022.
“Dikarenakan RPJMN 2020-2024 dan RKP 2022 bisa memberikan prioritas tersendiri untuk pembangunan pemuda. Kami juga meminta pemerintah lebih melibatkan pemuda dalam hal-hal pembangunan negara. Sebab, keterlibatan pemuda di tingkat lokal, nasional dan global penting dalam memperkaya berbagai proses kebijakan dan pembangunan, baik nasional ataupun internasional,” tegasnya.