Wowsiap.com - Mantan Kepala Intelijen Angkatan Pertahanan Israel (IDF) Mayor Jenderal Tamir Hayman mengatakan, pembunuhan Soleimani merupakan salah satu dari “dua pembunuhan yang signifikan dan penting”
Mayor Jenderal Tamir Hayman
Pembunuhan penting lainnya, kata dia, adalah pembunuhan terhadap pemimpin Jihad Islam, Baha Abu al-Ata. Hal tersebut diungkapkan Hayman dalam wawancara dengan Pusat Warisan dan Peringatan Intelijen Israel pada bulan lalu, dikutip dari media Israel, Haaretz.
Hayman mengatakan pembunuhan terhadap 2 tokoh yang dianggapnya sebagai musuh itu sebagai pencapaian besar. Hayman menyelesaikan masa jabatannya sebagai kepala intelijen IDF pada Oktober 2020..
“Pembunuhan Soleimani merupakan sebuah pencapaian, karena musuh utama kami, di mata saya, adalah orang-orang Iran. Dua pembunuhan signifikan dan penting dapat dicatat pada masa jabatan saya,” ungkap Hayman.
Ia menambahkan, Israel telah melancarkan banyak operasi untuk mengganggu penyebaran senjata-senjata dan aliran dana Iran. Menurut Haaretz, Soleimani terlibat dalam aktivitas militer Iran di banyak negara termasuk Irak, Afghanistan, dan negara-negara Kaukasus.
Dia juga dipandang sebagai salah satu orang yang paling dekat dengan pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei. Kabar tentang keterlibatan Israel dalam pembunuhan Soleimani sebenarnya sudah muncul beberapa hari setelah kejadian.
Mengutip NBC News, Haaretz melaporkan, informan-informan di bandara internasional Damaskus, Suriah memberikan informasi kepada badan intelijen AS, CIA, tentang kapan pesawat yang dinaiki Soleimani berangkat menuju Baghdad. Sementara Israel mengonfirmasi informasi intelijen yang diberikan kepada CIA tersebut.
Zeinab Soleimani putri mantan Komandan Brigade Al Quds Iran, Letjen Qassem Soleimani (almarhum) mengatakan, intifada adalah cara penyelesaian Palestina. Zeinab Soleimani menolak metode perundingan sebagai usaha membebaskan Palestina dari pendudukan Israel.
“Menurut pendapat saya, ada dua solusi untuk rakyat Palestina; pertama adalah intifada dan perlawanan terhadap penindasan Israel,” kata Zeinab dikutip kantor berita Fars News Agency (FNA).
Zeinab mengatakan pendapatnya lewat saluran berita televise al-Mayadeen. “Alhamdulillah, kami melihat orang-orang terus berdiri teguh melawan penindasan ini,” lanjutnya.