Relokasi rumah warga yang hancur disapu guguran awan panas Gunung Semeru, membutuhkan penanganan khusus.
Ketua DPR RI Puan Maharani saat meninjau Jembatan Gladak Perak yang hancur diterjang awan panas erupsi Gunung Semeru, Senin (20/12). (Foto: Humas DPR RI)
Dalam kesempatan itu, Puan pun mengajak warga untuk tinggal di tempat yang baru. Adapun warga yang berdialog dengan Puan juga serempak menjawab ingin direlokasi di tempat baru, meski memerlukan waktu dalam prosesnya.
“Pindah ke tempat baru supaya aman ya. Jadi Insya Allah secepatnya setelah ini saya bersama-sama dengan pemerintah tentu saja akan berusaha mempercepat supaya ibu-ibu dan anak-anaknya ini bisa segera pindah,” ujarnya.
Hanya saja, Puan berharap agar warga bersabar karena proses relokasi tidak mudah. Selain itu pastinya semua pihak menginginkan lokasi terbaik. Namun dia berharap, relokasi tidak terlalu jauh dari rumah warga sebelumnya.
“Meski tetap harus dipastikan keamanannya. Relokasi yang terlalu jauh, bisa menyulitkan warga mencari nafkah. Dan relokasi harus cepat terselesaikan karena ada kebutuhan masyarakat yang mendesak,” tandasnya.
Puan menambahkan, tidak mungkin relokasi dapat dilakukan dengan cepat. “Jadi ibu-ibu semua sama anak-anak di sini agar sabar. Insya Allah semuanya bisa cepat teratasi,” tegasnya.
Setidaknya, ada 500 warga yang mengungsi di berbagai titik di Pronojiwo. Di SDN 2 Pronojiwo, terdapat 158 pengungsi termasuk di antaranya bayi, balita, lansia berusia 105 tahun, ODGJ dan warga dari kelompok difabel.
“Terima kasih Bu Puan atas kedatangannya langsung melihat warga yang menjadi korban erupsi Gunung Semeru. Bantuan sembako dan peralatan sekolah sangat dibutuhkan. Kami bangga dengan kekompakan semua pihak atas kepedulian terhadap korban bencana alam,” ujar warga pengungsi bernama Siti Maimunah.