Prilaku Kebiasaan Anak Sering Gigit Kuku, Ini loh Penyebabnya
Nah, tahukah Anda apa si penyebabnya sehingga anak sering mengigit kukunya? Simak penjelasan dibawah ini:
Ada beberapa alasan mengapa anak Anda memiliki kebiasaan menggigit kuku. Seperti Donald Duck yang menggigiti kuku saat sedang khawatir, sebab yang sama juga menjadi pemicu si kecil menjadikannya kebiasaan. Di samping sebagai pelarian rasa khawatir, menggigit kuku juga bisa jadi karena ia merasa penasaran, bosan, stres, atau malah menirunya dari orang terdekat.
Ketika kebiasaan ini hanya untuk mengalihkan perhatian dari rasa khawatir atau bosan, Anda tak perlu terlalu risau. Akan tetapi, bila kebiasaan menggigit kuku ini sudah berlebihan, seperti anak menggigit kuku sampai kulit jari terkelupas atau berdarah, maka Anda wajib waspada. Bila dilanjutkan, kebiasaan menggigit kuku ini bisa jadi gejala beberapa gangguan kesehatan psikis anak, seperti OCD, ADHD, dan ODD.
Penelitian lain diungkapkan dalam Journal of Behaviour Theraphy and Experimental Psychiatry yang ditulis oleh Dr. Kieron O’ Connor. Di situ mengatakan bahwa perilaku berulang menggigit kuku menunjukkan bahwa seseorang tidak mampu untuk lebih relaks dan menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang normal. Menurut Kieron, orang yang punya kebiasaan menggigit kuku cenderung lebih mudah frustasi, tidak sabaran dan tidak puas saat ada tujuan mereka yang tidak tercapai.
Dilansir dari laman interdent.com, menggigit kuku secara rutin dapat merusak gigi anak. Menurut American Dental Association, kebiasaan ini dapat mengakibatkan gigi teriris atau bahkan patah. Bukan hanya itu, risiko resorpsi akar dan kehilangan gigi akan meningkat pada anak yang memakai kawat gigi. Kebiasaan menggigit kuku juga akan mengubah posisi gigi, dan menimbulkan bruxism, yaitu kondisi dimana seseorang sering menggemeretakkan, atau menggesekkan giginya tanpa sadar.
Kebiasaan menggigit kuku dapat menyebabkan tubuh mudah terinfeksi berbagai jenis penyakit yang berbahaya. Salah satunya adalah infeksi kulit paronychia. Infeksi yang satu ini terjadi ketika bakteri atau jamur masuk ke dalam daging sekitar kuku yang terluka. Ini menyebabkan terjadinya pembengkakan juga pada cairan atau nanah di bawah.
Di bawah kuku terdapat banyak sekali kuman dan bakteri. Sangat sulit untuk membersihkannya, bahkan jika si Kecil cukup sering mencuci tangan. Dengan begitu bisa dapat Anda bayangkan apa yang terjadi jika anak-anak senang sekali menggigit kukunya. Kebiasaan buruk satu ini dapat menjadi cara mudah bagi kuman dan bakteri untuk masuk ke dalam tubuh. Sehingga risiko tubuh terserang penyakit meningkat secara signifikan.
Pada umumnya, virus menular hanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak baik. Namun, virus ini dapat berpindah ke tangan, lalu dilanjutkan masuk ke dalam mulut ketika anak menggigit kukunya.
Kebiasaan menggigit kuku pada anak juga bisa merusak kesehatan kuku. Ketika si Kecil sering menggigit kuku, kemungkinan besar ia menggigit kuku lebih banyak dari yang ia duga. Penyanyi menyebabkan terjadinya hangnails atau bintil kuku. Tanpa ia sadari, ini sebenarnya merupakan luka yang terbuka, dan dapat terinfeksi dengan mudah. Bahkan kebiasaan ini juga menyebabkan matriks kerja pada kulit terganggu sehingga menimbulkan kuku tumbuh di dalam daging.
Salah satu penyakit berbahaya yang timbul akibat kebiasaan ini adalah diare. Bakteri dan kuman yang masuk melalui mulut akan tiba di saluran pencernaan. Di sana mereka dapat menginfeksi saluran pencernaan. Dan akhirnya membuat si Kecil terkena diare.
Herpes atau herpethic withlow merupakan kondisi kulit yang terasa sakut dan dapat menular yang terjadi pada jari-jari tangan. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri yang berasal dari mulut akibat kebiasaan menggigit jari.
Agar Anak terhindar dari berbagai bahaya di atas maka mulailah mengubah kebiasaan anak yang senang menggigit kuku. Seperti memberikan makanan atau camilan sehat sebagai pengganti. Semoga bermanfaat. (Yn)