Pemkot Tangsel Raih Penghargaan Pustaga Ramah Anak Tingkat Nasional
Wowsiap.com - Pemerintah Kota Tangsel melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Kota Tangsel meraih penghargaan Pusat Pembelajaran Keluarga kategori Ramah Anak tingkat nasional
Wowsiap.com - Pemerintah Kota Tangsel melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Kota Tangsel meraih penghargaan Pusat Pembelajaran Keluarga kategori Ramah Anak tingkat nasional
Wowsiap.com - Pemerintah Kota Tangsel melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Kota Tangsel meraih penghargaan Pusat Pembelajaran Keluarga kategori Ramah Anak tingkat nasional dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Kepala DPMP3AKB Kota Tangsel Khaerati mengatakan, ada lima tingkatan Puspaga, yakni pertama tingkat pratama, kedua puspaga Madya, ketiga Nindya, keempat utama dan kelima puspaga ramah anak (paling tinggi). “Tangsel dapat kategori Puspaga ramah anak dengan rentang nilai paling nomor satu,” ujarnya, Senin (22/11/2021).
Khaerati menambahkan, Puspaga di Kota Tangsel bernama Puspaga Ceria Kota Tangsel. Puspaga Ceria merupakan tempat pelayanan konsultasi keluarga tentang berbagai macam permasalahan yang terjadi di keluarga. Baik dalam bentuk psiko edukasi, konsultasi konseling keluarga atau rujukan dari lembaga-lembaga lain yang ada di Kota Tangsel.
“Puspaga sekarang sudah distandarisasi oleh Kementerian Perberdayaan Perempuan Perlindungan Anak. Tahun ini kita dapat nilai tertinggi untuk kategori yang paling baik yakni, Puspaga ramah anak,” tambahnya.
Masih menurutnya, Puspaga hadir di Kota Tangsel sebagai tempat pembelajaran keluarga melalui penyediaan layanan bagi keluarga, sebagai penghubung rujukan juga bagi permasalahan anak dan keluarga. Juga sebagai tempat menguatnya kemampuan keluarga dalam mengasuh dan melindungi anak untuk mewujudkan keluarga yang berkesetaraan gender dan sesuai hak-hak anak.
Sasaran Puspaga sendiri meliputi anak, orangtua, wali, calon orang tua dan orang yang bertanggung jawab terhadap pengasuhan anak diantaranya itu pemerintah masyarakat dan orang-orang yang ada. “Jadi jangan sampai belum kepikiran mau yang bertanggung jawab itu hanya istilahnya hanya orang tua sama saja, tetapi juga masyarakat sendiri, tetangganya juga itu juga ikut bertanggung jawab terhadap pengasuhan anak itu sendiri,” ungkapnya.
“Di kantor puspaga ceria kita punya psikolog dan konselor. Kalau psikolog adalah benar-bemar yang sekolah S1 psikologi terus dia sudah punya izin praktek sebagai psikolog, yakni Dewi Bintari,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Perlindungan Perempuan dan Anak pada DPMP3AKB Kota Tangsel Irma Safitri mengaku, saat ini Puspaga di Kota Tangsel ada 8 lembaga. “Satu Puspaga di tingkat kota dan 7 nya itu tersebar di kecamatan-kecamatan. Jadi satu kecamatan itu punya satu puspaga,” ujarnya.
Irma mengatakan, tugas puspaga adalah memberi pelajaran bagi keluarga tentang bagaimana mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Pelayanan di puspaga tidak dipungut biaya alias gratis, baik konseling, penjangkau yang dilakukan petugas.
“Bagi masyarakat yang ingin melakukan konseling tentang keluarga silakan datang langsung ke Puspa Ceria atau bisa menghubungi nomor kontak kita di 0813 1843 2843,” jelasnya.
Irma mengaku, bagi masyarakat ingin melakukan konseling boleh datang langsung ke kantor Puspaga Ceria yang lokasinya dekat dengan kantor Kelurahan Serua. Selain memiliki sekretariat Puspaga Ceria, Pemkot Tangsel juga memiliki taman asuh ramah anak (TARA) C-MORE yang belum ada di belakang kantor walikota. “TARA ini dulu namanya Day Care. Tara ini adalah tempat untuk memberikan edukasi tentunya sesuai dengan usia anak dan pengasuhan positif kepada anak-anak yang saat ini sementara ini diperuntukkan untuk anak-anak ASN yang bekerja di Pemkot. Ni juga tanpa dipungut biaya,” ungkapnya.
Rencananya TARA juga juga akan melakukan pembelajaran tatap muka terbatas dalam waktu dekat.
“Tentunya pembelajaran tatap muka terbatas itu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Puspaga Ceria Kota Tangsel Hartina Hajar mengatakan, Kota Tangsel bisa dapat penghargaan tersebut karena dibawah kepemimpinan Kepala DPMP3AKB Kota Tangsel Khaerati itu kebijakan-kebijakan dan segala sesuatunya mendukung semua kegiatan yang dilakukan Puspaga. “Dengan elemen-elemen pengurus, kepala bidang, kepala seksi dan seluruh staf dan masyarakat serta kita punya jejaring dan semuanya membantu,” ujarnya.
Hartina menambahkan, di jaring itu semuanya mau membantu mengungkit sehingga pihaknya mendapat nilai dengan rentang tinggi. “Rata-rata kita sebelum pandemi Covid-19 melakukan sosialisasi secara offline, datang setiap sekolah dan kantor. Tetapi justru saat pandemi kita bisa menjangkau dalam satu hari itu bisa kita sosialisasi bisa sampai 1000 orang yang masuk melalui zoom meeting melalui sosialisasi pencegahan kekerasan dalam rumah tangga,” jelasnya.
Menurutnya, ada beberapa indikator untuk mendapatkan predikat puspagaka tegori Ramah Anak. Pertama di gedung puspaga sendiri, pihaknya sudah memiliki divisi rujukan dan divisi pencegahan. Selain itu, berapa kali sosialisasi Telah dilakukan dalam satu tahun,
berapa jumlah peserta dalam satu tahun yang mengikuti sosialisasi, berapa jumlah keluarga yang menjadi pelopor dan pelapor. “Itu adalah satu salah satu indikatornya yang termasuk indikator titik kumpul di gedung puspaga, apakah ada simulasi bencana yang sudah dilakukan dan kita punya semua itu kerjasama dengan BPBD,” ungkapnya.
Menurutnya, penilaian dilakukan setiap tahun dan mengikuti penilaian pada kota layak anak. Namun, karena pandemi covid-19 seharusnya penilaian dilakukan tahun lalu, kemudian bergeser tahun ini, dan baru kali ini Kota Tangsel ikut standarisasi.
“Alhamdulillah. Kemarin itu sempat kita kunjungan kerja belajar di Puspaga Kesemsem di Jogja yang sudah dulu mendapat Puspaga kategori Nindya. Kita belajar tetap terus dan melihat bahwa ternyata mereka bisa meraih pada tingkat Ninja itu kalau ada begini, kita belajar dari sini,” tuturnya.
Setelah belajar pihaknya juga mendapat pendampingan dari Kementerian dan bisa menjawab setiap indikator indikator yang sesuai dengan yang sudah dilaksanakan. “Kita mempersiapkan memang semua administrasinya lengkap dengan notulen, daftar peserta, foto-foto daftar peserta setiap kita melakukan sosialisasi itu kita sudah mengumpulkan semuanya, jadi pada saat mau mengisi borang itu kita sudah punya semuanya,” tutupnya.