Polarisasi Hanya Untungkan Oligarki
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan, tak memungkiri jika berkongsi dalam politik adalah wajar.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan, tak memungkiri jika berkongsi dalam politik adalah wajar.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Foto: Humas DPD RI)
Wowsiap.com - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan, tak memungkiri jika berkongsi dalam politik adalah wajar. Namun menjadi jahat, ketika kongsi itu dilakukan dengan mendesain agar hanya ada dua pasang calon presiden – calon wakil presiden yang berlawanan dan memecah bangsa.
“Atau sebaliknya, seolah-olah berlawanan, tapi sudah didesain siapa yang bakal menang. Jika polarisasi rakyat dan kegaduhan terjadi dalam skala nasional serta masif, siapa yang diuntungkan? Jelas para oligarki yang sibuk menumpuk kekayaan dengan menguras sumber daya di negeri ini,” katanya dalam Simposium Politik: Terbunuhnya Sistem Demokrasi Akibat Presidential Threshold dan Kepentingan Partai Politik yang diselenggarakan UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Sabtu (20/11).
Dikatakan, faktanya hampir separo sumber daya alam dan kekayaan negeri ini dikuasai segelintir orang saja. Padahal para pendiri bangsa bercita-cita untuk mewujudkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Dia juga menegaskan ambang batas pencalonan tidak sesuai keinganan masyarakat. Karena PT mengerdilkan potensi bangsa, dimana sejatinya negeri ini tidak kekurangan calon pemimpin.
“Tetapi, kemunculannya digembosi aturan main tersebut. Rakyat menjadi berkurang pilihannya karena semakin sedikit kandidat yang bertarung. Tentu saja hal itu semakin mengecilkan peluang munculnya pemimpin terbaik,” ujarnya.
Padahal, entitas civil society yang ikut melahirkan bangsa dan negara ini seharusnya juga diakomodasi. Menurutnya, mahasiswa sebagai kalangan terdidik dan agen perubahan, memiliki tanggung jawab moral untuk memikirkan masa depan negara dan demi Indonesia yang lebih baik,” tandasnya.