Pandemi Covid-19 Percepat Literasi Digital di Indonesia
Wowsiap.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependudukan (GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nunu Suyani mengatakan, pandemi Covid-19 telah mempercepat kemajuan revolusi literasi digital di Indonesia.
Wowsiap.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependudukan (GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nunu Suyani mengatakan, pandemi Covid-19 telah mempercepat kemajuan revolusi literasi digital di Indonesia.
Wowsiap.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependudukan (GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nunu Suyani mengatakan, pandemi Covid-19 telah mempercepat kemajuan revolusi literasi digital di Indonesia.
“Sebelum pandemi Covid-19 kita sudah dihadapkan literasi digital. Pandemi telah mempercepat kita lebih melek digital,” kata Nunu Suryani pada Temu Ilmiah Nasional Guru (TING) ke-13 secara daring, Sabtu (20/11/2021).
Ia menyebut, dalam revolusi industri 4.0 siswa dituntut tidak hanya meraih nilai akhir yang tinggi. Tetapi harus menjadi siswa yang mampu memecahkan masalah, kreatif hingga inovatif.
“Itu tuntutan industri 4.0. Pembelajaran industri 4.0 harus ditransformasi, guru tidak hanya penyampai materi, tetapi juga sebagai mentor hingga fasilitator,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Terbuka (UT) Ojat Darojat mengatakan, pandemi Covid-19 telah membawa dampak yang fundamental bagi masyarakat Indonesia. Mulai dari kehidupan hingga pembelajaran.
“Kita semua menjadi saksi, bagaimana pandemi telah mengubah sistem pembelajaran dari konvensional menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ),” ujar Ojat Darojat.
Menurut Ojat, pembelajaran jarak jauh harus terus dikembangkan, dengan memperbaiki kualitas pembelajaran. Agar mampu mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul di masa depan.
“Pada PJJ kendala literasi digital menjadi kendala baik siswa, mahasiswa dan guru serta dosennya,” imbuhnya.
Lanjut Ojat, mereka tidak memiliki pemahaman dalam PJJ. Untuk itu, menurut Ojat, penting sekali peranan media digital hingga perangkat digital, untuk diintegrasikan, analisis hingga mengelolanya.
“Literasi digital bisa efektif apabila dilakukan di lembaga formal atau informal. Dengan cara guru melakukan refleksi diri melalui program merdeka belajar,” ujarnya.
“Karena kita butuh pembangunan pendidikan dengan mewujudkan masyarakat yang berkualitas, maju dan modern,” imbuhnya.