Indonesia Semakin Menjadi Negara Liberal Kapitalis
Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan, Indonesia semakin menjadi negara liberal kapitalis.
Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan, Indonesia semakin menjadi negara liberal kapitalis.
Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Foto: Humas DPD RI)
Wowsiap.com - Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan, Indonesia semakin menjadi negara liberal kapitalis. Sebab, segelintir orang bisa menguasai separuh sumber daya alam di negara ini.
"Hal itu terjadi karena Pancasila hanya dibacakan dalam upacara dan peringatan kenegaraan, sudah tidak lagi membumi. Sehingga ibarat raga tanpa jiwa," katanya.
Selain akibat dari amandemen yang kebablasan, disadari atau tidak, persatuan Indonesia rasanya semakin rapuh. Hal ini ditandai dengan polarisasi antarkelompok yang belakangan semakin menguat dan tajam sejak adanya penerapan ambang batas pemilihan (presidential threshold) dalam kontestasi pilpres maupun pilkada.
Sehingga sering terjadi hanya ada dua pasangan calon yang head to head. Puncaknya, anak bangsa disuguhi kegaduhan nasional. Dimana sesama anak bangsa saling melakukan persekusi dan saling melaporkan ke ranah hukum.
Hal itu menjadi lebih parah ketika ruang-ruang dialog yang ada juga semakin dibatasi dan dipersekusi. Baik secara frontal oleh pressure group, maupun dibatasi secara resmi oleh institusi negara.
"Seolah tidak ada lagi ruang dialog dan tukar pikiran," tuturnya. Padahal, kata dia, proses penyusunan konstitusi Indonesia - dari pembukaan hingga batang tubuh - melibatkan banyak sumbangsih pemikiran dari lintas tokoh. Baik tokoh pergerakan, tokoh agamawan dan ulama, para raja dan sultan nusantara hingga kaum terdidik serta tokoh-tokoh militer.
"Mereka berada dalam suasana kebatinan yang sama. Sebab, mereka semua merasakan bagaimana menjadi bangsa yang terjajah," imbuhnya.