Hari Ini, Jokowi Anugerahkan Empat Tokoh Menjadi Pahlawan Nasional
Wowsiap.com – Presiden Joko Widodo, hari ini Rabu (10/11/2021), pukul 10.00 WIB akan memberi penganugerahan gelar Pahlawan nasional kepda empat tokoh, sebagai tanda kehormatan atas jasa-jasanya.
Wowsiap.com – Presiden Joko Widodo, hari ini Rabu (10/11/2021), pukul 10.00 WIB akan memberi penganugerahan gelar Pahlawan nasional kepda empat tokoh, sebagai tanda kehormatan atas jasa-jasanya.
Presiden Joko Widodo Anugerahkan 4 Tokoh Jadi Pahlawan Nasional. (Foto: Istimewa)
Wowsiap.com – Presiden Joko Widodo, hari ini Rabu (10/11/2021), pada pukul 10.00 WIB memberi penganugerahan gelar Pahlawan nasional kepada empat tokoh, sebagai tanda kehormatan atas jasa-jasanya.
Gelar pahlawan diberikan dalam upacara di Istana Negara, Jakarta. Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono membenarkan kabar tersebut.
“Betul, Presiden akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada empat tokoh sebagai tanda kehormtan,” jelas Heru.
Adapun empat tokoh yang mendapat gelar sebagai pahlawan nasional itu, bervariasi ada yang bergelar dari raja hingga sutradara film. Keempat tokoh itua adalah, Tombolotutu dari Sulawesi Tengah, Sultan Aji Muhammad Idris dari Kalimantan Timur, Usmar Ismail dari DKI Jakarta dan Raden Aria Wangsakara dari Banten.
Usmar Ismail dikenal sebagai bapak perfilman Indonesia karena karya-karya film nya sangat afik dan menjadi insfirasi bagi sutradara pemula. Usmar Ismail telah membuat lebih dari 30 judul film. Beberapa film Usmar Ismail yang terkenal yaitu, Pedjuang (1960), Enam Djam di Djogja (1956 dan Asrama Dara (1958). Tidak hanya itu, film arahan sutradara Usmar Ismail, Darah dan Doa (The Long March of Siliwangi) yang diproduksi tahun 1950 menjadi film pertama yang secara resmi diproduksi Indonesia.
Tombolotutu dikenal sebagai orang terpandang. Ia adalah seorang raja di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Sebagai raja, Tombolotutu juga sebagai garda terdepan dalam garis perlawanan menghadapi penjajah Belanda saat itu. Diketahui upaya menjadikan Tombolotutu sebagai pahlawan nasional telah digelorakan sejak 1990.
Sultan Aji Muhammad Idris, merupakan Sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Sultan Aji memerintah kesultanan sejak tahun 1735 hingga 1778. Dalam Riwayat perjalanan Kesultanan Kertanegara Ing Martadipuraa, Sultan Aji Muhammd Idris merupakan sultan pertama yang menyandang nama bernuansa Islam.
Sultan Aji Muhammad Idris adalah cucu menantu dari Sultan Wajo La Madukelleng yang berangkat ke Tanah Wajo, Sulawesi Selatan. Di Wajo dia turut bertempur bersama rakyat Bugis melawan tantara VOC kongsi dagang atau perusahaan Hindia Timur Belanda.
Raden Aria Wangsakara dikenal dengan gigih berani berjuang dalam melawan penjajah Belanda. Ia merupakan keturunan Raja Sumedang Larang, Sultan Syarif Abdulrahman. Bersama dua kerabatnya Aria Santika dan Aria Yuda Negara, Aria lari ke Tangerang karena tidak setuju dengan saudara kandungnya yang berpihak ke VOC. Aria Wangsakara pernah diminta sebagai penasihat kerajaan Mataram untuk menyebarkan Islam.