Google: Password yang Dimiliki Masyarakat Indonesia Paling Lemah

Wowsiap.com - Masyarakat Indonesia dinilai tidak memiliki password yang kuat dan kebiasaan buruk seperti ini tetap dipertahankan. Dan password yang lemah itu juga digunakan untuk beberapa situs berbeda lainnya.

Google: Password yang Dimiliki Masyarakat Indonesia Paling Lemah

Wowsiap.com - Masyarakat Indonesia dinilai tidak memiliki password yang kuat dan kebiasaan buruk seperti ini tetap dipertahankan. Dan password yang lemah itu juga digunakan untuk beberapa situs berbeda lainnya.

Wowsiap.com - Masyarakat Indonesia dinilai tidak memiliki password yang kuat dan kebiasaan buruk seperti ini tetap dipertahankan. Dan password yang lemah itu juga digunakan untuk beberapa situs berbeda lainnya.

Demikian hal ini disebutkan Product Marketing Manager Google Indonesia, Amanda Chan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/11/2021).

Pernyataan tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan Google bersama lembaga riset pasar YouGov terhadap sekitar 13.870 pengguna internet di 11 negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, yang berusia 18 tahun ke atas.

Google juga menyebutkan responden dari Indonesia mengatakan pasword yang mereka buat berdasarkan hal-hal yang mudah ditebak seperti tanggal penting atau nama orang terdekat. Dan password yang sama tersebut juga digunakan untuk beberapa situs berbeda lainnya.

Amanda mengatakan 2 dari 3 pengguna internet di Indonesia pernah mengalami kebocoran data pribadi. Namun anehnya hal itu tidak membuat perubahan para pengguna internet dalam mengelola informasi kredensial tersebut.

"Hampir 2 dari 3 pengguna internet di Indonesia mengalami kebocoran data pribadi, namun rupanya kejadian ini tidak cukup mendorong pengguna mengubah kebiasaan mengelola sandi dengan aman," ujar Amanda.

Disebutkan Amanda, alasan para responden dari Indonesia yang tidak mengubah keamanan dari password yang dimiliki disebabkan mengaku susah mengingat kata sandi yang baru.

"Sebanyak 40 persen responden kami (di Indonesia) mengaku takut lupa dengan sandi yang baru, dan 30 persen menggunakan sandi yang sama karena lebih praktis," imbuh Amanda.