Klarifikasi Dugaan Nama Luhut Dalam Bisnis PCR

Wowsiap.com - Nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tetiba ramai menjadi perbincangan setelah dirinya dikaitkan dengan dugaan bisnis tes PCR sejak awal pandemi.

Klarifikasi Dugaan Nama Luhut Dalam Bisnis PCR

Wowsiap.com - Nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tetiba ramai menjadi perbincangan setelah dirinya dikaitkan dengan dugaan bisnis tes PCR sejak awal pandemi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama dengan Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Dok Kementerian BUMN)

Wowsiap.com - Nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tetiba ramai menjadi perbincangan setelah dirinya dikaitkan dengan dugaan bisnis tes PCR sejak awal pandemi.

Bergulirnya kabar ada pejabat ikut bisnis tes PCR itu datang dari mantan Direktur YLBHI Agustinus Edy Kristianto.

Ini tentu masih dugaan, karena butuh pendalaman yang akurat. Tak hanya Luhut, nama Menteri BUMN Erick Tohir pun disebut-sebut dalam pusaran bisnis tes PCR.

Terkait rumor tersebut, Juru Bicara Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi, meluruskan isu soal dugaan Luhut berbisnis tes PCR sejak awal pandemi. Jodi membantah kabar Luhut ikut mendirikan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) untuk bisnis tes PCR.

Menurut Jodi, Luhut hanya mendorong pihak swasta yang hendak membantu penanganan pandemi.

"Tidak ada maksud bisnis dalam partisipasi Toba Sejahtra di GSI, apalagi Pak Luhut sendiri selama ini juga selalu menyuarakan agar harga tes PCR ini bisa terus diturunkan sehingga menjadi semakin terjangkau buat masyarakat," kata Jodi, dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (1/11/21).

Sebelumnya, melansir KompasTV, Selasa (2/11/2021) Majalah TEMPO menenerbitkan hasil investigasi terkait layanan tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasilnya adalah sejumlah perusahaan penyedia layanan PCR berafiliasi oleh para petinggi atau pejabat dan politikus di Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Redaktur Majalah TEMPO Hussein Abri Dongoran dalam program Sapa Indonesia Malam yang tayang Senin (1/11/2021).

“Betul, betul. Sangat terang kami menuliskan itu dalam artikel bahwa sejumlah pejabat, politisi, memiliki perusahaan penyedia PCR,” kata Hussein Abri Dongoran.

Pada kesempatan itu, dengan tegas Hussein mengatakan bahwa majalah TEMPO telah mengonfirmasi temuannya tersebut.

“Ya kami sudah mengonfirmasi semuanya. Bahkan Juru Bicaranya Pak Luhut juga sudah mengonfirmasi bahwa Pak Luhut tidak berperan aktif dalam PT GSI itu dan tidak menerima sekian persen,” ucapnya.

Mengenai nama politisi yang juga berafiliasi atau memiliki perusahaan penyedia layanan tes PCR, Hussein mengatakan pihaknya baru menemukan seperti yang tertulis dalam artikel.

Sebelumnya, eks Direktur YLBHI Agustinus Edy Kristianto menyebut sejumlah menteri pemerintahan Presiden Joko Widodo terlibat bisnis tes PCR. Menurutnya, para menteri itu terafiliasi dengan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), penyedia jasa tes Covid-19.

Edy menyebut perusahaan itu didirikan oleh sejumlah perusahaan besar. Menurutnya, Luhut terlibat lewat PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtra, anak PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).

Selain itu, ada nama Menteri BUMN Erick Thohir. Edy mengaitkan Erick dengan Yayasan Adaro Bangun Negeri yang berkaitan dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Perusahaan itu dipimpin oleh saudara Erick, Boy Thohir.

Terlepas dari kebenaran berita tersebut, perlu adanya penyelidikan secara komprehensif oleh aparat penegak hukum. Karena ini menyangkut kredibilitas dan nama baik pejabat negara yang dikaitkan.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tidak terprovokasi atas isu yang belum tentu kebenarannya, dan menyerahkan segalanya kepada pihak yang berwenang.