Syarat Ambang Batas Presiden Di Luar Nalar

Wakil Ketua MPR RI Sjariefuddin Hasan menegaskan, syarat ambang batas presiden atau presidential threshold (PT) di luar nalar dan akal sehat yang bisa diterima.

Syarat Ambang Batas Presiden Di Luar Nalar

Wakil Ketua MPR RI Sjariefuddin Hasan menegaskan, syarat ambang batas presiden atau presidential threshold (PT) di luar nalar dan akal sehat yang bisa diterima.

Wakil Ketua MPR RI Sjariefuddin Hasan (tengah) dalam diskusi Empat Pilar MPR RI bertema Menanamkan Karakter Kepahlawanan pada Generasi Muda di Media Center MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (1/11).(Foto: Andri)

Wowsiap.com - Wakil Ketua MPR RI Sjariefuddin Hasan menegaskan, syarat ambang batas presiden atau presidential threshold (PT) di luar nalar dan akal sehat yang bisa diterima. Karena PT yang diberlakukan, sudah berulangkali dipakai.

“Soal pemilihan umum mendatang, kepastian kapan penyelenggaraan pemilu presiden dan pemilu legislatif belum diputuskan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Karenanya, lebih baik jika PT 0 persen saja,” katanya dalam diskusi Empat Pilar MPR RI bertema Menanamkan Karakter Kepahlawanan pada Generasi Muda di Media Center MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (1/11).

Menurutnya, hal itu akan membuka peluang bagi semua orang yang akan maju sebagai presiden. Sehingga, rakyat dapat diberikan banyak alternatif. Sebab, jangan sampai alternatif hanya dua pilihan.

“Kasih kesempatan pada rakyat untuk memilih pemimpin yang mereka harapkan. Bahwa kemudian menjadi dua putaran dengan biaya yang tinggi, hal itu menjadi konsekuensi demokrasi agar Indonesia mendapatkan pemimpin terbaik,” ujarnya.

Namun dengan kondisi PT 20 persen, tetap saja ada kemungkinan dua putaran. Karena sama-sama dua putaran, dia menganggap PT 0 persen lebih bagus. Sehingga yang terpilih benar-benar yang terbaik.

siapapun yang memiliki kemampuan, kapasitas dan kompetensi serta kesempatan, berhak untuk maju dalam kontestasi untuk terpilih menjadi presiden. Sehingga, generasi muda tidak pada tempatnya untuk ‘meminta’ kedudukan.

“Buktikan bahwa anak muda mampu mencapai itu. Meski demikian, kita yang lebih senior patut untuk mendorong agar anak muda untuk maju,” tandasnya