Jokowi Ingatkan Kembali Persatuan

Presiden Joko Widodo menjelaskan, Sumpah Pemuda mengingatkan betapa pentingnya kata Satu; Satu Tanah Air, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa, Indonesia.

Jokowi Ingatkan Kembali Persatuan

Presiden Joko Widodo menjelaskan, Sumpah Pemuda mengingatkan betapa pentingnya kata Satu; Satu Tanah Air, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa, Indonesia.

Presiden Joko Widodo saat memberi sambutan virtual dalam Kongres Kebangsaan bertema Ikhtiar Memperadabkan Bangsa di Gedung Nusantara IV Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (28/10). (Foto: Humas MPR RI)
Wowsiap.com - Presiden Joko Widodo menjelaskan, Sumpah Pemuda mengingatkan betapa pentingnya kata Satu; Satu Tanah Air, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa, Indonesia. Hal itu menjadi kata kunci terwujudnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.

“Walaupun ada lebih dari 270 juta penduduk, seluruhnya tetap satu kesatuan. Ada individu dengan segala kebebasannya, tetapi juga ada kepentingan bersama dengan segala konsensus dan konsekuensinya,” katanya saat memberi sambutan virtual dalam Kongres Kebangsaan bertema Ikhtiar Memperadabkan Bangsa di Gedung Nusantara IV Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (28/10).

Menurutnya, komitmen terhadap kebebasan individu dijamin konstitusi. Akan tetapi menjadi Indonesia Incorporated, menjadi bangsa yang bersatu kekuatannya, merupakan syarat utama memenangkan persaingan global. Karena landscape ekonomi global saat ini penuh dengan disrupsi dan kompetisi.

“Setelah Revolusi 4.0, dalam dua tahun ini disrupsi dipertegas dengan kehadiran pandemi Covid-19, yang juga mengajarkan tentang posisi kita sebagai makhluk sosial. Makhluk yang tidak bisa selamat sendirian,” ujarnya.

Sebab, hanya bisa selamat kalau semua diselamatkan. Solusi keluar dari pandemi bukanlah solusi individual, melainkan solusi bersama. “Pandemi juga mengajarkan moralitas dan etika tentang keseimbangan kebebasan individu dan stabilitas sosial serta kepentingan bersama,” ujar Presiden

Jokowi berharap, Kongres Kebangsaan dapat melakukan refleksi mendalam tentang dunia masa kini dan yang akan datang. Serta menghasilkan rekomendasi besar bagi penguatan kebangsaan.

“Lebih penting lagi, bisa memberikan rekomendasi langkah-langkah perbaikan apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kehidupan kebangsaan kita ke depan,” tandasnya. Dalam kongres tersebut, hadir para Wakil Ketua MPR RI. Antara lain Syarif Hasan, Arsul Sani dan Hidayat Nur Wahid.

Hadir pula Ketua Kelompok DPD RI Tamsil Linrung, Ketua Umum Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo, Ketua Forum Rektor Indonesia Panut Mulyono, Ketua Umum AIPI Alfitra Salam dan Pakar Aliansi Kebangsaan Yuddy Latief.

Selain itu, hadir pula Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu, Rektor Universitas Terbuka Ojat Darojat, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod, Ketua PPAD Kiki Syahnarki serta para pendiri dan tokoh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) antara lain Abdul Latief, Jan Darmadi dan Maher Algadri.