Digital Nomad Akibatkan Lansekap Geopolitik Berubah

Ketua DPD RI AA LANyalla Mahmud Mattalitti mengatakan, berkembangnya Digital Nomad mengakibatkan lansekap geopolitik juga berubah.

Digital Nomad Akibatkan Lansekap Geopolitik Berubah

Ketua DPD RI AA LANyalla Mahmud Mattalitti mengatakan, berkembangnya Digital Nomad mengakibatkan lansekap geopolitik juga berubah.

Ketua DPD RI AA LANyalla Mahmud Mattalitti. (Foto: Humas DPD RI)
Wowsiap.com - Ketua DPD RI AA LANyalla Mahmud Mattalitti mengatakan, berkembangnya Digital Nomad mengakibatkan lansekap geopolitik juga berubah. Hal itu atas tuntutan perubahan aktivitas ekonomi.

“Dari sanalah tumbuh industri-industri baru yang valuasinya bisa lebih besar dari industri lama yang memiliki aset besar dan karyawan ribuan,” katanya saat menjadi pembicara kunci dalam Webinar Business Outlook 2022 bertema Peran Kadin dalam Menghadapi Dinamika Ekonomi dan Politik Global, Rabu (27/10).

Hal itu juga diikuti oleh lahirnya beberapa industri dengan small team, tetapi sangat dihargai. Seperti industri kreatif perfilman dan animasi, konsultan riset, social media dan big data analisis, auditor, public relation, writer hingga web designer. “Fenomena ini akan terus berkembang dan mengalami percepatan akibat revolusi teknologi,” sambungnya.

Selain mencermati perkembangan teknologi, LaNyalla juga mengingatkan soal bonus demografi di Indonesia, yang puncaknya diprediksi pada tahun 2045. Dimana penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun), lebih banyak dibandingkan penduduk dengan usia yang tidak produktif.

Pertumbuhan penduduk usia produktif diprediksi akan mencapai 64 persen dari total penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa. Sementara, angkatan kerja Indonesia akan mencapai 71 persen. Saat bersamaan, dunia juga berubah drastis.

Penduduk dunia menjadi 9,45 miliar manusia. Output negara berkembang 71 persen dari total output dunia dengan Asia sebagai pendorong utama sebesar 54 persen. Perdagangan global diprediksi tumbuh 3,4 persen per tahun.

Negara berkembang menjadi poros perdagangan dan investasi dunia dengan pertumbuhan 6 persen per tahun. Dominasi mata uang dunia bergeser dari dolar AS menjadi multi mata uang.

“Tren perubahan teknologi didominasi oleh teknologi informasi dan komunikasi, bioteknologi dan rekayasa genetik, smart technology, energi terbarukan, otomasi, serta artificial intelligence,” imbuhnya. Tantangan yang harus dicermati pengusaha selanjutnya adalah ancaman pemanasan global juga semakin besar.

Jika tidak diimbangi dengan langkah dan upaya yang konkrit, maka peningkatan suhu bumi akan mencapai 3 hingga 3,5 derajat celcius. Peta geopolitik juga mengalami perubahan, dengan meningkatnya peranan China dan kerentanan di kawasan Timur Tengah, serta meningkatnya kelas baru dan kelompok tertentu di Asia.