Awas, Efek Samping Konsumsi Jahe Berlebihan Bisa Berakibat Buruk
Wowsiap.com - Manfaat kesehatan jahe sangatlah banyak. Namun jika dikonsumsi berlebihan, jahe justru bisa merugikan tubuh.
Wowsiap.com - Manfaat kesehatan jahe sangatlah banyak. Namun jika dikonsumsi berlebihan, jahe justru bisa merugikan tubuh.
Wowsiap.com - Manfaat kesehatan jahe sangatlah banyak. Namun jika dikonsumsi berlebihan, jahe justru bisa merugikan tubuh.
Selama pandemi jahe laris manis. Rimpang bercita rasa pedas ini dipercaya bisa mendongkrak sistem imun dan meredakan berbagai gangguan di saluran pernapasan.
Manfaat jahe yang lain adalah bisa digunakan sebagai anti penuaan dan anti kanker, meredakan nyeri menstruasi, menurunkan glukosa darah dan kolesterol, juga menangkal bakteri dan virus.
Meski demikian, ada sebagian orang yang tidak boleh minum jahe karena dapat memicu efek samping, seperti alergi, diare, rasa terbakar di ulu hati, dan iritasi pada area mulut.
Selain itu, konsumsi jahe juga tidak dianjurkan bagi orang-orang yang memiliki penyakit atau kondisi kesehatan tertentu. Efek samping jahe pada mereka bisa saja berakibat buruk.
Dilansir dari klikdokter, inilah beberapa kelompok orang yang tidak boleh mengkonsumsi jahe:
1. Orang yang Memiliki Kelainan Darah
Berdasarkan teori, jahe dapat mengurangi kemampuan sel darah (trombosit) untuk berkumpul dan menutup luka sehingga meningkatkan risiko perdarahan. Namun, penelitian menemukan bukti yang masih saling bertentangan.
Jika Anda memiliki kelainan pembekuan darah, misalnya saja hemofilia, berkonsultasilah dulu dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi jahe, terutama dalam bentuk suplemen.
Apabila Anda mengonsumsi jahe dan timbul keluhan seperti mudah memar, mudah berdarah, atau perdarahan yang sulit berhenti, segera hentikan.
2. Orang yang Sedang Mengonsumsi Obat Tertentu
Anda termasuk orang yang tidak boleh mengonsumsi jahe bila sedang mengonsumsi obat tertentu. Interaksi obat akan terjadi jika Anda menggunakan obat-obatan bersamaan dengan makanan atau minuman tertentu.
Interaksi obat dapat menyebabkan berkurangnya efektivitas obat untuk menyembuhkan penyakit.
Berikut ini adalah daftar obat-obatan yang dapat menimbulkan interaksi dengan jahe:
• Antiplatelet, obat untuk penyakit jantung (misalnya clopidogrel).
• Antikoagulan, obat untuk menghambat pembekuan darah (misalnya warfarin).
• Antiradang nonsteroid/ OAINS (misalnya aspirin).
• Antihipertensi (misalnya kaptopril).
• Obat diabetes (misalnya metformin).
Jika Anda menggunakan obat-obatan tersebut, konsultasikan dahulu dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi jahe dalam bentuk apa pun.
3. Ibu Hamil
Jahe banyak disarankan untuk wanita hamil, terutama pada trimester pertama. Pasalnya, bahan alami ini diyakini dapat mengurangi mual dan muntah. Lalu, mengapa ibu hamil termasuk orang yang tidak boleh minum jahe?
Ternyata sebelum konsumsi jahe, ibu hamil harus memperhatikan beberapa hal, termasuk banyaknya jahe yang dikonsumsi.
Bagi ibu hamil, dosis jahe yang disarankan adalah 1.000–1.500 mg per hari, yang dibagi dalam 2–4 kali konsumsi. Lebih dari itu, jahe dikhawatirkan dapat berdampak negatif, seperti rasa terbakar pada lambung.