Pemerintah Diminta Tingkatkan Kepedulian terhadap Pesantren
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattaliti meminta pemerintah meningkatkan kepedulian terhadap pondok pesantren.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattaliti meminta pemerintah meningkatkan kepedulian terhadap pondok pesantren.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattaliti. (Foto: Humas DPD RI)
Wowsiap.com – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattaliti meminta pemerintah meningkatkan kepedulian terhadap pondok pesantren. Sebab, banyak pondok pesantren yang memerlukan perhatian dari segi fasilitas.
“Saya mengucapkan selamat Hari Santri Nasional (HSN) kepada seluruh santri di penjuru negeri. Saya juga meminta agar pemerintah meningkatkan kolaborasi, dengan terus memberikan perhatian kepada kalangan santri dan lembaga-lembaga pondok yang belum dapat berkembang secara maksimal,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Wowsiap.com, Jumat (22/10).
Menurutnya, tema HSN 'Santri Siaga Jiwa dan Raga' merupakan identitas nasionalisme yang dimiliki para santri di seluruh Indonesia. Dimana para santri harus selalu siap siaga untuk menyerahkan jiwa dan raga guna membela Tanah Air, mempertahankan persatuan Indonesia dan mewujudkan perdamaian dunia.
Sikap santri yang tertuang di dalam tema tersebut juga bukan tanpa alasan. Menurut LaNyalla, sikap ini dimiliki santri sejak zaman sebelum bangsa Indonesia merdeka. Sikap tersebut mengantarkan kalangan santri dan ulama berjuang mengusir penjajah.
“Komitmen yang membanggakan ini harus selalu menjadi kekuatan para santri di dalam eksistensinya membangun peradaban bangsa,” ujarnya. Hanya saja, kata dia, kehidupan santri di pondok-pondok pesantren banyak yang hidup dalam kondisi minim fasilitas.
Banyak pula pondok-pondok pesantren yang butuh perhatian pemerintah dari segi fasilitas. Utamanya hal-hal yang bersifat teknis, seperti masih minimnya fasilitas kesehatan dan akomodasi yang layak.
Dikatakannya, masih banyak pondok pesantren tradisional yang memberikan pengajaran terhadap para santri dengan berbagai keterbatasan. Selain itu minimnya fasilitas pendidikan berupa ketersediaan kitab-kitab dan minimnya fasilitas pondokan serta sanitasi lingkungan.
“Saya mendorong pemerintah untuk memberikan bantuan kitab-kitab klasik, dukungan terhadap bantuan fisik untuk kelayakan pondokan serta fasilitas kesehatan,” ucapnya. LaNyalla melanjutkan, penyakit yang umum diderita para santri di dalam pondok tradisional adalah gatal-gatal atau penyakit Scabies.
“Penyakit ini banyak dialami oleh santri di seluruh Indonesia," tutur dia. Menurutnya, penyakit ini kemungkinan disebabkan oleh minimnya fasilitas pondok. “Pemerintah sudah selayaknya memikirkan dan mendukung pendidikan pondok untuk meningkatkan kualitas hidup para santri,” tukasnya.