Khasiat Biji Alpukat yang Mampu Turunkan Hipertensi
wowsiap.com - Biji alpukat memiliki manfaat yang baik untuk untuk kesehatan. Yang pertama adalah dapat mengontrol tekanan darah tinggi tetap normal dan menjaga kelenturan pembuluh arteri.
wowsiap.com - Biji alpukat memiliki manfaat yang baik untuk untuk kesehatan. Yang pertama adalah dapat mengontrol tekanan darah tinggi tetap normal dan menjaga kelenturan pembuluh arteri.
wowsiap.com - Biji alpukat memiliki manfaat yang baik untuk untuk kesehatan. Yang pertama adalah dapat mengontrol tekanan darah tinggi tetap normal dan menjaga kelenturan pembuluh arteri.
Rutin mengonsumsi ekstrak biji alpukat dapat membantu Anda mencegah penyakit tekanan darah tinggi karena karena kandungan kalium didalamnya.
Di Nigeria, ekstrak biji alpukat dijadikan obat darah tinggi (hipertensi). Walau masih dianggap tidak memiliki dampak baik, penelitian sudah menunjukkan, biji alpukat menawarkan beberapa potensi manfaat kesehatan.
Berikut ini ialah enam potensi manfaat yang dimiliki biji alpukat.
Menurunkan kolesterol
Manfaat biji alpukat yang pertama ialah menurunkan kolesterol. Biji alpukat yang sudah diproses menjadi tepung terbukti bisa mengurangi jumlah kolesterol pada hewan uji.
Mengobati diabetes
Dalam sebuah penelitian yang melibatkan hewan uji yang mengalami diabetes, biji alpukat terbukti sama efektif dengan obat antidiabetes.
Mengurangi tekanan darah
Penelitian pada hewan membuktikan, ekstrak biji alpukat bisa merelaksasikan pembuluh darah, yang bisa berdampak pada menurunnya tekanan darah dan penyakit jantung. Manfaat biji alpukat yang satu ini tentunya dibutuhkan oleh mereka yang menderita darah tinggi, bukan?
Antioksidan
Satu studi menyebutkan, ekstrak biji alpukat memiliki banyak antioksidan yang kuat.
Antibakteri
Biji alpukat terbukti ampuh menghentikan berkembangnya bakteri Clostridium sporogenes.
Antijamur
Dalam sebuah penelitian menggunakan tabung reaksi, biji alpukat berhasil menghambat pertumbuhan jamur. Terutama jamur Candida albicans, yang sering menyebabkan masalah pada usus.
Penemuan ini memang menjanjikan. Namun perlu diingat, potensi manfaat di atas hanya berdasarkan pengujian menggunakan tabung dan hewan. Penelitian berbasis manusia masih perlu dilakukan, sebelum membuat kesimpulan.